Manokwari,(Antaranews Papua Barat)-Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan menyatakan kasus HIV dan AIDS di daerah tersebut sudah cukup menyedihkan.
"Jumlah masyarakat yang terindikasi mengidap HIV dan AIDS meningkat dari tahun ke tahun. Ini menjadi masalah kota bersama, dan kita harus mencegah agar keluarga kita tidak ada yang kena," kata Gubernur di Manokwari, Minggu.
Ia mengungkapkan, data terbaru per Juli 2018 jumlah kasus HIV dan AIDS hingga saat ini sudah mencapai 7.234. Dari data tersebut 838 diantaranya meninggal karena tidak dapat tertolong lagi.
Dari 13 kabupaten/kota di daerah tersebut, Kota Sorong menduduki peringkat pertama dalam jumlah kasus. Disusul Manokwari dan Kabupaten Sorong.
"Kota Sorong 2.366 kasus 261 diantaranya meninggal, Manokwari 1833, meninggal 133 orang dan Kabupatan Sorong 1072 dan 299 diantaranya meninggal," ungkap gubernur.
Ia mengajak, seluruh masyarakat dan aparatur sipil negara (ASN) di daerah tersebut berani memeriksakan diri. Hal ini untuk mengetahui statusnya agar dapat dilakukan pengobatan sebelum lebih parah.
"Saya sudah tes darah, saya harap kedepan pemeriksaan kedepan bisa dilakukan di seluruh kantor OPD," kata gubernur.
Ia menyebutkan, dari kasus yang selama ini ditemukan Dinas Kesehatan serta lembaga swadaya masyarakat (LSM), virus HIV dan AIDS bisa menjamah setiap kalangan. Kelompok yang tidak beresiko seperti ibu rumah tangga dan anak-anak pun bisa mengidap kasus ini.
"Dan ternyata pengidap HIV dan AID merupakan kelompok produktif. Ibu rumah tangga dan anak-anak pun kena padahal mereka buka kelompok beresiko, ini yang membuat kita sedih. Mereka menerima dampak penularan dari dosa siapa," sebut gubernur.
Ia mengimbau para suami menerapkan pola hidup sehat dan tidak berganti-ganti pasangan. Hal ini sebagai salah satu cara ampuh mencegah penularan HIV-AIDS dilingkungan keluarga.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2018
"Jumlah masyarakat yang terindikasi mengidap HIV dan AIDS meningkat dari tahun ke tahun. Ini menjadi masalah kota bersama, dan kita harus mencegah agar keluarga kita tidak ada yang kena," kata Gubernur di Manokwari, Minggu.
Ia mengungkapkan, data terbaru per Juli 2018 jumlah kasus HIV dan AIDS hingga saat ini sudah mencapai 7.234. Dari data tersebut 838 diantaranya meninggal karena tidak dapat tertolong lagi.
Dari 13 kabupaten/kota di daerah tersebut, Kota Sorong menduduki peringkat pertama dalam jumlah kasus. Disusul Manokwari dan Kabupaten Sorong.
"Kota Sorong 2.366 kasus 261 diantaranya meninggal, Manokwari 1833, meninggal 133 orang dan Kabupatan Sorong 1072 dan 299 diantaranya meninggal," ungkap gubernur.
Ia mengajak, seluruh masyarakat dan aparatur sipil negara (ASN) di daerah tersebut berani memeriksakan diri. Hal ini untuk mengetahui statusnya agar dapat dilakukan pengobatan sebelum lebih parah.
"Saya sudah tes darah, saya harap kedepan pemeriksaan kedepan bisa dilakukan di seluruh kantor OPD," kata gubernur.
Ia menyebutkan, dari kasus yang selama ini ditemukan Dinas Kesehatan serta lembaga swadaya masyarakat (LSM), virus HIV dan AIDS bisa menjamah setiap kalangan. Kelompok yang tidak beresiko seperti ibu rumah tangga dan anak-anak pun bisa mengidap kasus ini.
"Dan ternyata pengidap HIV dan AID merupakan kelompok produktif. Ibu rumah tangga dan anak-anak pun kena padahal mereka buka kelompok beresiko, ini yang membuat kita sedih. Mereka menerima dampak penularan dari dosa siapa," sebut gubernur.
Ia mengimbau para suami menerapkan pola hidup sehat dan tidak berganti-ganti pasangan. Hal ini sebagai salah satu cara ampuh mencegah penularan HIV-AIDS dilingkungan keluarga.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2018