Masyarakat Kampung Boldon, Kabupaten Sorong Selatan, Papua Barat kini sudah bisa menikmati penerangan listrik selama 24 jam setiap hari setelah menantikan hal itu selama 24 tahun.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung Kabupaten Sorong Selatan Yohan Bodori di Teminabuan, Kamis, menyampaikan apresiasinya terhadap sinergi yang telah dilakukan PLN dan Kepala Kampung Boldon.

"Untuk pelayanan listrik masuk desa sudah signifikan. Jadi pada prinsipnya hal ini benar-benar berdasarkan kebutuhan masyarakat. Mulai saat ini masyarakat tidak akan lagi merasa kegelapan," ujarnya.

Listrik yang dinikmati warga Kampung Boldon disuplai langsung dari sistem kelistrikan Teminabuan yang bersumber dari PLTD Komaulin.

PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Sorong bersama PLN Unit Pelaksana Proyek Ketenagalistrikan (UP2K) Papua Barat membangun dua gardu distribusi, masing-masing berkapasitas 50 kVA dan 25 kVA, jaringan tegangan menengah sepanjang 7,45 kms serta 2,17 kms tegangan rendah.

Proses pengerjaan membutuhkan waktu kurang lebih enam bulan tersebut akhirnya berhasil melistriki 74 pelanggan dengan daya 900 VA.

Sebelumnya, kebutuhan listrik masyarakat setempat hanya mengandalkan genset yang dikelola oleh pengurus kampung atau milik pribadi. Namun hal tersebut dirasa sangat berat, karena harus mengeluarkan biaya yang cukup besar.

Masyarakat Kampung Boldon membutuhkan biaya sekitar Rp100 ribu untuk membeli bahan bakar genset yang hanya dapat menyalakan lampu selama tiga jam.

Kepala Kampung Boldon Thonce Maga merasakan sukacita yang mendalam saat dilakukan penyalaan kelistrikan di kampungnya .

Kampung yang terbentuk tahun 1998 karena adanya pemekaran ini, pada akhirnya dapat merasakan adanya listrik dengan berbagai upaya yang dilakukan oleh banyak pihak.

Kehadiran PLN di Kampung Boldon, katanya, mempunyai cerita yang cukup panjang.

"Koordinasi yang kami lakukan dengan pemerintah daerah sejak tahun 2016 pada akhirnya membuahkan hasil yang baik untuk masyarakat. Tepat pada akhir tahun 2021 PLN mulai melakukan proses pembangunan jaringan yang bisa menyalurkan listrik ke kampung kami," ujar Thonce.

Manager PLN UP3 Sorong Martha Adi Nugraha menjelaskan bahwa melistriki Kampung Boldon merupakan bentuk komitmen PLN dalam membantu masyarakat dalam menjalankan aktivitas, khususnya yang membutuhkan listrik.

Selain itu, hal ini juga untuk mendukung peningkatan taraf kehidupan masyarakat salah satunya dari sisi perekonomian.

"Kami akan terus berupaya untuk terus melistriki kampung-kampung yang belum berlistrik. Meskipun bukan hal yang mudah, PLN akan berusaha menghadirkan penerangan hingga ke pelosok negeri. Terima kasih kepada seluruh pihak dan masyarakat yang telah membantu kami," papar Adi.

Tak hanya fokus untuk menerangi desa-desa, PLN juga terus meningkatkan keandalan sistem kelistrikan di Papua dan Papua Barat. Kini, rasio elektrifikasi di Papua dan Papua Barat telah mencapai angka 96,92 persen.
 

Pewarta: Evarianus Supar

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2022