Manokwari, (Antaranews Papua Barat)-Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Papua Barat melirik potensi pariwisata paralayang Danau Anggi di Kabupaten Pegunungan Arfak.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Papua Barat, Yusak Wabia, di Manokwari, Selasa, mengatakan, Danau Anggi menyimpan sejumlah potensi pariwisata unggulan, diantaranya wisata olahraga paralayang bagi wisatawan yang gemar dengan olahraga esktrim.

"Danau itu cukup luas dan dikelilingi bukit dan pemandanganya bagus. Terbang dengan paralayang kita bisa melihat keindahan pemandangan itu dari atas," kata dia.

Menurutnya, Pegunungan Arfak memerlukan perlakuan lebih serius untuk mengoptimalkan pemanfaatan potensi pariwisata di daerah ini. Cukup banyak obyek pariwisata yang dapat dikembangkan.

"Pegunungan Arfak punya dua danau yakni Anggu Giji dan Anggi Gida atau danau laki-laki dan danau perempuan. Harus dikaji, apa yang bisa kita kembangkan untuk mengoptimalkan pemanfaatan dua danau ini melalui konsep pariwisata," sebut Wabia.

Menurutnya, kelestarian alam menjadi salah satu poin yang harus dipertimbangkan dalam pengembangan pariwisata di lokasi tersebut. Pihaknya menginginkan keindahan alam dua danau ini tetap terjaga dan bisa dinikmati secara berkelanjutan.

Pegunungan Arfak, lanjut Wabia, menjadi prioritas pengembangan pariwisata pemerintah provinsi Papua Barat. Pada Konferensi Internasional Keanekaragaman Hayati Ekowisata dan Ekonomi Kreatif yang akan dilaksanakan di Manokwari pada Oktober 2018,  Pegunungan Arfak dipilih menjadi salah satu tujuan kunjungan para tamu dari sejumlah negara.

"Wisata bahari kita sudah punya Raja Ampat. Berikutnya wisata Pegunungan yang akan dikembangkan, Pegunungan Arfak adalah priotitas utama," kata Wabia lagi.

Selain Ranau Anggi Gidi dan Anggi Gida, masih banyak obyek lain yang dapat dikembangkan di daerah tersebut. Selain didukung sumber daya alam, budaya masyarakat dinilai menjadi salah satu kekuatan untuk membesarkan pariwisata di kabupaten baru ini.

"Rumah adat Kaki Seribu, sudah ditetapkan sebagai warisan dunia. Ini salah satu produk budaya yang memiliki daya magnit kuat," pungkasnya.(*)


 

Pewarta: Toyiban

Editor : Key Tokan A


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2018