Manokwari, (Antaranews Papua Barat)-Noken atau tas rajut karya masyarakat Papua dinilai sebagai potensi usaha ekonomi krearif yang dapat dikembangkan baik di wilayah Provinsi Papua maupun Papua Barat.

Anggota tim percepatan International Conference on Bioversity Ecotourism and Economy Crearive-ICBE (Konferensi Internasional Keanekaragaman hayati Ekowisata dan Ekonomi Kreatif), Bustar Maytar di Manokwari, Selasa, mengatakan, Perserikatan Bangsa-Bangsa melaui United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (Unesco) telah menetapkan noken sebagai salah satu warisan dunia.

Menurutnya, hal ini berdampak positif bagi nilai noken baik dari sisi budaya maupun ekonomi.

"Ini adalah peluang usaha, terutama bagi masyarakat asli Papua. Mereka mudah memperoleh bahan baku, tinggal masuk ke hutan dan mereka punya keterampilan. Tinggal dikembangkan," kata dia.

Noken lanjut Bustar, menjadi salah satu icon bagi Papua. Diharapkan produk budaya Papua ini terus lestari dan memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat.

Pada ICBE yang akan dilaksanakan di Manokwari pada Oktober 2018, pengembangan ekonomi kreatif akan menjadi salah satu pembahasan penting. Pengembangan noken diharapkan menjadi salah satu point yang masuk dalam setrategi pembangunan daerah.

Menurutnya, noken di Papua dan Papua memiliki berbagai jenis sesuai karakter, bahan dan masyarakatnya.

"Masyarakat di Wamena, Pegunungan Arfak serta daerah lain masing-masing memiliki produk berbeda. Bahan yang digunakan pun lain, banyak variasinya," kata dia lagi.

ICBE ketiga di Manokwari ini akan dihadiri sedikitnya 11 negara baik perwakilan pemerintah maupun lembaga nonperintah atau lembaga swadaya masyarakat (LSM).(*)


 

Pewarta: Toyiban

Editor : Key Tokan A


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2018