Jumlah kasus aktif atau pasien COVID-19 di Provinsi Papua Barat tersisa 252 orang setelah angka kesembuhan pasien meningkat dalam dua pekan terakhir.
Juru bicara Satgas COVID-19 Papua Barat, dr Arnold Tiniap di Manokwari, Minggu melaporkan tambahan 50 pasien sembuh, sementara kasus positif bertambah 14 orang berasal dari kabupaten Manokwari 12 dan kabupaten Sorong 2.
"Hari ini 50 pasien sembuh dari COVID-19, mereka berasal dari kabupaten Fakfak 25 orang, Teluk Wondama 12 orang, Kota Sorong 6 orang, Manokwari 4 orang, kabupaten Sorong 2 orang, dan Raja Ampat 1 orang," ujar Arnold Tiniap.
Dikatakan, Satgas COVID-19 bersama Pemerintah setempat segera melakukan evaluasi setelah 6 September 2021 pasca perpanjangan PPKM untuk menentukan status epidemi provinsi ini.
Pekan kedua September akan dievaluasi kembali jika kurva kasus positif mengalami konstan, maka dapat disimpulkan bahwa Papua Barat sudah melewati puncak kasus COVID-19.
Menurut Arnold Tiniap, pasien sembuh dari COVID-19 di provinsi ini bertambah seiring dengan antusias masyarakat mengikuti anjuran vaksinasi di setiap daerah, terutama kabupaten Manokwari dan kota Sorong.
"Kekebalan kelompok secara mulai terbentuk setelah presentase vaksinasi di provinsi ini mencapai 30 persen, dan pasien sembuh bertambah pula," ujarnya.
Ahli epidemiologi itu berharap masyarakat Papua Barat tidak lagi menolak divaksin, karena dengan vaksin pasien lebih cepat sembuh jika dibandingkan dengan pasien yang belum divaksin.
"Vaksin COVID-19 akan membentuk antibodi untuk melawan virus Corona, meski terpapar setelah divaksin, tapi tidak separah pasien positif yang belum divaksin," ujar Arnold Tiniap.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2021
Juru bicara Satgas COVID-19 Papua Barat, dr Arnold Tiniap di Manokwari, Minggu melaporkan tambahan 50 pasien sembuh, sementara kasus positif bertambah 14 orang berasal dari kabupaten Manokwari 12 dan kabupaten Sorong 2.
"Hari ini 50 pasien sembuh dari COVID-19, mereka berasal dari kabupaten Fakfak 25 orang, Teluk Wondama 12 orang, Kota Sorong 6 orang, Manokwari 4 orang, kabupaten Sorong 2 orang, dan Raja Ampat 1 orang," ujar Arnold Tiniap.
Dikatakan, Satgas COVID-19 bersama Pemerintah setempat segera melakukan evaluasi setelah 6 September 2021 pasca perpanjangan PPKM untuk menentukan status epidemi provinsi ini.
Pekan kedua September akan dievaluasi kembali jika kurva kasus positif mengalami konstan, maka dapat disimpulkan bahwa Papua Barat sudah melewati puncak kasus COVID-19.
Menurut Arnold Tiniap, pasien sembuh dari COVID-19 di provinsi ini bertambah seiring dengan antusias masyarakat mengikuti anjuran vaksinasi di setiap daerah, terutama kabupaten Manokwari dan kota Sorong.
"Kekebalan kelompok secara mulai terbentuk setelah presentase vaksinasi di provinsi ini mencapai 30 persen, dan pasien sembuh bertambah pula," ujarnya.
Ahli epidemiologi itu berharap masyarakat Papua Barat tidak lagi menolak divaksin, karena dengan vaksin pasien lebih cepat sembuh jika dibandingkan dengan pasien yang belum divaksin.
"Vaksin COVID-19 akan membentuk antibodi untuk melawan virus Corona, meski terpapar setelah divaksin, tapi tidak separah pasien positif yang belum divaksin," ujar Arnold Tiniap.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2021