Wasior, (Antaranews Papua Barat)-Pemerintah Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat, diminta realistis dan optimal dalam menarget realisasi pendapatan asli daerah (PAD)

Wakil Ketua DPRD Teluk Wondama, Arwin, Selasa, menilai proyeksi PAD yang dibuat pihak eksekutif terlalu ambisius sehingga realisasinya meleset jauh dari yang diharapkan.

"Potensinya besar memang, tapi juga harus realistis. Sesuaikan kemampuan, masih banyak yang harus kita perbaiki terkait layanan dan fasilitas lain untuk mendukung pendapatan," kata dia.

Target penerimaan PAD Teluk Papua Barat Wondama tahun 2017 hanya terealisasi sebesar 12,12 persen. Dari rencana penerimaan Rp.58 miliar lebih hingga 31 Desember 2018, pemerintah daerah hanya mampu dikumpulkan Rp7 miliar.

Realisasi penerimaan PAD terendah dari seluruh komponen pendapatan daerah tahun 2017.

Arwin berharap, Pemkab Teluk Wondama menginventarisir seluruh potensi pendapatan di daerah tersebut.  Baik sektor usaha, pertanian, perikanan maupun sektor lain.

Bupati Teluk Wondama, Bernadus Imburi pada pembukaan sidang paripurna pembahasan Raperda tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD tahun 2017,  menyebutkan, PAD Wondama turun 55,84 persen dari realisasi tahun 2016 yang mencapai Rp.16,021 miliar.

Ia merinci penerimaan PAD struktur  APBD tahun 2017, meliputi pajak daerah, realisasi penerimaan sekitar Rp3,4 miliar dari rencana sebesar Rp6,3 miliar atau sebesar 54,12 persen.

Retribusi daerah, realisasi penerimaan mencapai Rp596,6 juta dari rencana penerimaan Rp2,2 miliar atau sebesar 26,91 persen. Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, realisasi penerimaan nihil  atau 0 persen dari rencana sebesar Rp7 miliar.

Serta lain-lain pendapatan daerah yang sah, realisasi penerimaan Rp3,04 miliar dari yang direncanakan sebesar Rp42,8 miliar atau hanya 7,11 persen. (*)

Pewarta: Zack T Bala

Editor : Key Tokan A


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2018