Manokwari,(Antaranews Papua Barat)-Bendera negara Perancis mimicu korsleting listrik hingga harus dilakukan pemadaman secara total sistem kelistrikan di wilayah Kabupaten Manokwari dan Manokwari Selatan, Papua Barat.

Kepala PT Perusahaan Listrik Negara Area Manokwari, Sulisio, Minggu, mengatakan, bendera tersebut dipasang warga penggemar tim Perancis pada Piala Dunia 2018 di sebuah pohon besar di wilayah Maruni Distrik Manokwari Selatan Kabupaten Manokwari.

Pada Sabtu (7/7), pohon tersebut rubuh dan dahan serta bendera yang masih dalam kondisi basah setelah diguyur hujan mengenai jaringan kabel PLN.

Ia menyebutkan, kabel yang tertimpa pohon tersebut merupakan jaringan utama sistem kelistrikan di daerah tersebut. Sehingga gangguan ini berdampak besar terhadap layanan listrik.

"Kami sudah lakukan perbaikan setelah kejadian, meskipun demikian ini cukup berdampak. Karena kami harus melakukan pemadaman total,"katanya.

Menurut Sulisio, ketersediaan daya PLN cukup mampu mencukupi kebutuhan listrik di wilayah tersebut. Bahkan pada kondisi normal, pihaknya mengalami surplus hingga 9 mega watt(MW).

"Stok daya kita sudah 32 MW sementara beban puncak dikisaran 21 hingga 25 MW terutama saat malam hari. Pasokan listrik dari pabrik semen ke PLN sangat lancar sehingga tidak perlu pemadaman," sebutnya.

Pemadaman, lanjutnya hanya terjadi jika ada kegiatan perawatan atau gangguan alam seperti rubuhnya pohon yang menimpa jaringan listrik Sabtu kemarin.

Ia berharap, warga yang tinggal di sekitar jaringan kabel PLN, memperhatikan pohon di halaman masing-masing. 

"Sebaiknya ditebang agar tidak mengganggu jaringan, atau setidaknya dahan atau ranting-ranting tidak mengganggu jaringan. Ini untuk kebaikan bersama," sebutnya lagi.

Sulia juga berharap, masyarakat tidak memasang bendera atau benda apa pun di pohon yang berpotensi mengganggu jaringan listrik. 

"Lagi pula ini kan bereresiko bagi warga yang memasangnya. Jangan sampai tersengat listrik atau jatuh saat memasang," pungkasnya.(*)
 

Pewarta: Toyiban

Editor : Key Tokan A


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2018