Manokwari,(Antaranews Papua Barat)-Masyarakat di wilayah Provinsi Papua Barat bisa menyaksikan fenomena gerhana bulan total yang akan terjadi malam ini.
Kepala Stasiun Geofisika Sorong Andri Wijaya Bidan dalam siaran pers, Rabu, mengatakan Super Blue Blood Moon merupakan fenomena alam langka dan spesial.
"Karena gerhana bulan, suuper moon, dan blue moon akan terjadi pada waktu yang sama yaitu pada malam ini," kata dia.
Pihaknya akan melakukan pemgamatan di Kota Sorong malam ini. Masyarakat Papua Barat dapat mengamati puncak gerhana bulan total ini sekitar pukul 22:29,8 WIT.
Pihaknya memprakirakan kondisi cuaca pada 31 Januari umumnya pada pagi hari hingga sore hari cerah berawan. Pada malam hari Kota Sorong dan sekitarnya berpotensi terjadi hujan lokal.
Suhu udara berkisar antara 26 – 32 derajat celsius dengan kelembaban udara berkisar antara 65% – 95%. Arah angin bertiup dari barat hingga utara dengan kecepatan 5 – 30 km/jam.
Ia menjelaskan, dampak dari fenomena ini akibat gaya grafitasi bulan dengan matahari, maka dihimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai tinggi pasang maksimum air laut mencapai 1,5 meter.
Pasang air laut ini akan memberi dampak terganggunya transportasi di sekitar pelabuhan dan pesisir, aktivitas petani garam dan perikanan darat, serta kegiatan bongkar muat di pelabuhan.
Selain itu, kata dia, Fenomena ini juga dapat mengakibatkan surut minimum mencapai -100-110 cm yang terjadi pada 30 Januari-1 Februari 2018 di Pesisir Sumatera Utara, Sumatera Barat, Selatan Lampung, utara Jakarta, utara Jawa Tengah, utara Jawa Timur, dan Kalimantan Barat.
"Fenomena langka ini tentunya sangat disayangkan bila dilewati begitu saja, mengingat periode terjadinya akan berulang lebih dari 100 tahun untuk wilayah Amerika," katanya.
Di wilayah Indonesia, lanjutnya, fenomena ini dapat mengamati kembali pada 36 Tahun yang akan datang.[*]