Manokwari (ANTARA) - Ketua Dewan Pembina Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Bahlil Lahadalia menyebutkan isu keamanan akan menjadi tantangan dalam kegiatan investasi dan pembangunan di Papua Barat.
Ditemui di Manokwari, Kamis, Bahlil Lahadalia berharap anggota DPRD Provinsi Papua Barat yang baru dilantik pada Rabu (2/10) bisa membantu pemerintah dan aparat keamanan dalam mencairkan situasi agar selalu aman.
"Investor butuh iklim investasi yang baik, begitu pula pemerintah. Pembangunan akan berjalan lancar kalau negara aman," kata Bahlil Lahadalia.
Menurutnya, kericuhan berseri yang terjadi di sejumlah daerah Papua dan Papua Barat dari Agustus hingga September 2019 merupakan tragedi kemanusiaan terbesar pascareformasi 1998.
Peristiwa tersebut memberi dampak signifikan terhadap perkembangan investasi di dua provinsi tersebut. Iklim investasi yang kondusif harus terus diciptakan.
"Pasca-kejadian itu tantangan kita sangat besar. Maka peran DPR ke depan diharapkan tidak semata-mata menyerap aspirasi masyarakat untuk membuka lapangan pekerjaan dan lain sebagainya. Lebih dari itu ada kita harus mendorong agar iklim investasi di Papua Barat ini sehat," ujar Bahlil menjelaskan.
Menurut dia, hal ini merupakan tantangan berat bagi penyelenggara pemerintahan di daerah. Anggota DPR sesuai daerah pemilihan masing-masing diharapkan mampu membangun situasi keamanan agar terus kondusif.
"45 anggota DPR Papua Barat ini dilantik dalam situasi setelah kerusuhan. Ini berbeda situasinya dengan pelantikan-pelantikan sebelumnya," kata Bahlil Lahadalia.
Ia mengajak para wakil rakyat dan pemerintah daerah menjadikan Papua Barat sebagai daerah tujuan investasi masa depan, mengingat masih banyak potensi yang belum digarap maksimal.
"Papua Barat adalah tujuan investasi, kita harus dorong itu. Maka situasi keamanan harus dijaga agar selalu kondusif," ujar Bahlil Lahadalia.
Bahlil: Politisi berperan wujudkan iklim investasi yang baik di Papua Barat
Jumat, 4 Oktober 2019 17:24 WIB