"Kami berharap umat Katolik di Indonesia mendukung kunjungan ini dengan doa agar Sri Paus tetap sehat dan semua persiapan berjalan mulus," kata Juru Bicara Panitia Kunjungan Paus Fransiskus Thomas Ulun Ismoyo yang disapa Romo Ulun melalui keterangan di Jakarta, Jumat.
Romo Ulun, menekankan pentingnya dukungan spiritual dari seluruh umat Katolik untuk memastikan kelancaran kunjungan Sri Paus Fransiskus.
Sejak 29 Juni, kata dia, gereja telah membagikan doa khusus untuk menyambut kedatangan Sri Paus Fransiskus dan mengajak umat membacakan doa tersebut setiap Minggu.
Romo Ulun juga mengingatkan bahwa menyambut Sri Paus tidak hanya sebatas kehadirannya secara fisik, tetapi juga menyambut gagasan dan pemikiran Bapa Suci untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Berbagai kegiatan, ungkap dia, seperti doa bersama, bedah buku, dan diskusi telah dilaksanakan oleh banyak paroki sebagai bagian dari persiapan.
"Kami berharap ini semua dapat diwujudkan dalam tindakan konkret demi kemanusiaan yang lebih baik di Indonesia," ujarnya.
Senada dengan Romo Ulun, Duta Besar Republik Indonesia untuk Vatikan Michael Trias Kuscahyanto menyampaikan, kedatangan pimpinan tertinggi Gereja Katolik dunia itu diharapkan akan mendapatkan sambutan hangat dari seluruh masyarakat Indonesia.
"Kita boleh berbeda, tetapi kita bersaudara, dan kita adalah umat Tuhan," tutur Michael Trias Kuscahyanto.
Untuk diketahui, tema kunjungan Sri Paus ke Indonesia adalah Faith, Fraternity, and Compassion (Iman, Persaudaraan, dan Bela Rasa), yang diharapkan dapat menginspirasi umat Katolik Indonesia untuk memperkuat iman, mempererat persaudaraan, dan meningkatkan kepedulian sosial.
Paus Fransiskus dijadwalkan akan melakukan perjalanan apostolik ke Indonesia, Papua Nugini, Timor Leste, dan Singapura, pada tanggal 2-13 September 2024.
Indonesia menjadi negara pertama dalam rangkaian kunjungan Paus Fransiskus ke kawasan Asia Pasifik yaitu pada 3 sampai dengan 6 September 2024.
Kemudian Paus melanjutkan kunjungan ke Port Moresby (Papua Nugini) dan Vanimo dari 6-9 September 2024, Dili (Timor Leste) dari 9-11 September 2024, dan Singapura dari 11-13 September 2024.
Paus Fransiskus dijadwalkan tiba di Indonesia pada 3 September 2024 siang. Lalu, keesokan harinya atau pada 4 September 2024, pemimpin umat Katolik tersebut dijadwalkan bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta.
Kemudian, pada 5 September 2024, Paus Fransiskus dijadwalkan menghadiri pertemuan antaragama di Masjid Istiqlal, Jakarta, dan dilanjutkan pertemuan dengan penerima manfaat organisasi amal di Kantor Konferensi Waligereja Indonesia.
Romo Ulun, menekankan pentingnya dukungan spiritual dari seluruh umat Katolik untuk memastikan kelancaran kunjungan Sri Paus Fransiskus.
Sejak 29 Juni, kata dia, gereja telah membagikan doa khusus untuk menyambut kedatangan Sri Paus Fransiskus dan mengajak umat membacakan doa tersebut setiap Minggu.
Romo Ulun juga mengingatkan bahwa menyambut Sri Paus tidak hanya sebatas kehadirannya secara fisik, tetapi juga menyambut gagasan dan pemikiran Bapa Suci untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Berbagai kegiatan, ungkap dia, seperti doa bersama, bedah buku, dan diskusi telah dilaksanakan oleh banyak paroki sebagai bagian dari persiapan.
"Kami berharap ini semua dapat diwujudkan dalam tindakan konkret demi kemanusiaan yang lebih baik di Indonesia," ujarnya.
Senada dengan Romo Ulun, Duta Besar Republik Indonesia untuk Vatikan Michael Trias Kuscahyanto menyampaikan, kedatangan pimpinan tertinggi Gereja Katolik dunia itu diharapkan akan mendapatkan sambutan hangat dari seluruh masyarakat Indonesia.
"Kita boleh berbeda, tetapi kita bersaudara, dan kita adalah umat Tuhan," tutur Michael Trias Kuscahyanto.
Untuk diketahui, tema kunjungan Sri Paus ke Indonesia adalah Faith, Fraternity, and Compassion (Iman, Persaudaraan, dan Bela Rasa), yang diharapkan dapat menginspirasi umat Katolik Indonesia untuk memperkuat iman, mempererat persaudaraan, dan meningkatkan kepedulian sosial.
Paus Fransiskus dijadwalkan akan melakukan perjalanan apostolik ke Indonesia, Papua Nugini, Timor Leste, dan Singapura, pada tanggal 2-13 September 2024.
Indonesia menjadi negara pertama dalam rangkaian kunjungan Paus Fransiskus ke kawasan Asia Pasifik yaitu pada 3 sampai dengan 6 September 2024.
Kemudian Paus melanjutkan kunjungan ke Port Moresby (Papua Nugini) dan Vanimo dari 6-9 September 2024, Dili (Timor Leste) dari 9-11 September 2024, dan Singapura dari 11-13 September 2024.
Paus Fransiskus dijadwalkan tiba di Indonesia pada 3 September 2024 siang. Lalu, keesokan harinya atau pada 4 September 2024, pemimpin umat Katolik tersebut dijadwalkan bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta.
Kemudian, pada 5 September 2024, Paus Fransiskus dijadwalkan menghadiri pertemuan antaragama di Masjid Istiqlal, Jakarta, dan dilanjutkan pertemuan dengan penerima manfaat organisasi amal di Kantor Konferensi Waligereja Indonesia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Romo Ulun imbau umat Katolik berdoa untuk kelancaran kunjungan Paus