PT PLN Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat (UIWP2B) menghadirkan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) berkapasitas 50 kilowatt peak (kwp) untuk di Pulau Moora dan Kama, Kabupaten Nabire, Papua Tengah.
General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat Budiono di Jayapura, Selasa, mengatakan pembangunan listrik pada daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T) terus diupayakan pemerintah dan PLN melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) demi mewujudkan energi berkeadilan hingga pelosok Nusantara.
"Apalagi untuk kami menggunakan energi hijau yakni PLTS sehingga lebih ramah lingkungan," katanya.
Menurut Budiono, dengan kehadiran PLTS tersebut kini sebanyak 113 pelanggan sudah merasakan layanan kelistrikan dengan mudah tanpa harus kesulitan untuk membeli bahan bakar minyak hingga ke Kabupaten Nabire.
"Pemanfaatan energi surya menjadi salah satu upaya kami dalam mewujudkan transisi energi," ujarnya.
Dia menjelaskan sehingga pemanfaatan potensi di daerah setempat menjadi solusi dalam menghadapi tantangan geografis yang menantang.
“Selain PLTS, kami juga membangun Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sepanjang 1,78 kilometer sirkuit (kms) sehingga mampu mendistribusikan listrik kepada para pelanggan," katanya.
Dia menambahkan, pihaknya berharap dengan suplai listrik yang cukup ini dapat menunjang dan meningkatkan berbagai aspek kehidupan baik pendidikan, ekonomi bahkan pertumbuhan bisnis dan industri daerah untuk jangka panjang.
"Kami berharap fasilitas yang sudah dibangun ini bisa sama-sama dijaga dan dirawat agar layanan kelistrikan juga tidak terganggu,” ujarnya.
Menurut Budiono, dengan kehadiran PLTS tersebut kini sebanyak 113 pelanggan sudah merasakan layanan kelistrikan dengan mudah tanpa harus kesulitan untuk membeli bahan bakar minyak hingga ke Kabupaten Nabire.
"Pemanfaatan energi surya menjadi salah satu upaya kami dalam mewujudkan transisi energi," ujarnya.
Dia menjelaskan sehingga pemanfaatan potensi di daerah setempat menjadi solusi dalam menghadapi tantangan geografis yang menantang.
“Selain PLTS, kami juga membangun Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sepanjang 1,78 kilometer sirkuit (kms) sehingga mampu mendistribusikan listrik kepada para pelanggan," katanya.
Dia menambahkan, pihaknya berharap dengan suplai listrik yang cukup ini dapat menunjang dan meningkatkan berbagai aspek kehidupan baik pendidikan, ekonomi bahkan pertumbuhan bisnis dan industri daerah untuk jangka panjang.
"Kami berharap fasilitas yang sudah dibangun ini bisa sama-sama dijaga dan dirawat agar layanan kelistrikan juga tidak terganggu,” ujarnya.