Manokwari (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Papua Barat melalui Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHBun) telah melakukan penghitungan terhadap alokasi pupuk bersubsidi tahun 2024 yang akan didistribusikan untuk sepuluh kabupaten/kota di dua provinsi.
Sepuluh daerah itu meliputi enam kabupaten di Papua Barat yaitu Manokwari, Manokwari Selatan, Teluk Bintuni, Teluk Wondama, Fakfak, dan Kaimana, kemudian empat kabupaten/kota di Papua Barat Daya yakni Sorong, Sorong Selatan, Raja Ampat, dan Kota Sorong.
"Tahun 2024, kami masih menghitung alokasi pupuk bagi empat daerah yang ada di wilayah Papua Barat Daya," ucap Pelaksana Tugas Kepala Dinas TPHBun Papua Barat Agustinus Warbaal di Manokwari, Rabu.
Dia menjelaskan total alokasi pupuk subsidi tahun 2024 yang dialokasikan oleh Kementerian Pertanian untuk sepuluh daerah di Papua Barat dan Papua Barat Daya mengalami peningkatan menjadi 4.532 ton.
Pupuk tersebut terdiri dari tiga jenis yaitu pupuk Urea 1.839 ton, pupuk NPK 2.692 ton, dan pupuk NPK formula 1 ton yang kemudian dilakukan penghitungan berdasarkan data rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK) 2024.
"Tahun 2023 Papua Barat mendapatkan 1.076 ton pupuk Urea dan pupuk NPK 1.259 ton. Tahun 2024 Kementan tambah kuotanya," ucap dia.
Agustinus mengatakan pengawasan terhadap ketepatan pendistribusian hingga pemanfaatan pupuk bersubsidi akan dilakukan oleh petugas penyuluh pertanian lapangan yang tersebar di masing-masing kabupaten/kota.
Penambahan kuota pupuk bersubsidi berdampak positif terhadap upaya petani meningkatkan hasil produksi komoditas pangan seperti padi, jagung, kedelai, cabai, bawang, tebu, kopi, dan kakao.
"Supaya petani mendapatkan kuota pupuk yang sesuai dengan data pada aplikasi RDKK," ucap Agustinus.