Deputi Gubernur Bank Indonesia Aida S. Budiman menekankan pentingnya inovasi dalam mengembangkan sumber pertumbuhan ekonomi baru di Papua dalam memperkuat struktur perekonomian dan mendorong pembangunan lebih inklusif yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Untuk itu sinergi antara Bank Indonesia Perwakilan Papua dengan berbagai stakeholders di daerah perlu terus diperkuat dalam mengawal perekonomian daerah,” katanya dalam siaran pers di Jayapura, Minggu.
Menurut Aida, beberapa sektor di Papua perlu di optimalkan potensinya seperti sektor pariwisata, pertanian serta ekonomi kreatif. Sektor-sektor tersebut sangat memiliki potensi besar untuk digarap secara bersama.
Sementara itu, Penjabat Gubernur Papua Muhammad Ridwan Rumasukun mengatakan dalam mengawal pertumbuhan ekonomi, peran aktif Bank Indonesia perwakilan Papua sangat diperlukan. Untuk itu, kolaborasi dan sinergi ini perlu di tingkatkan
"Karena sinergi yang erat tersebut telah mengantarkan pertumbuhan ekonomi Papua pada triwulan I 2024 tertinggi se-Indonesia yakni 17,49 persen secara yoy. Sementara inflasi tahunan Provinsi Papua pada April 2024 terendah se-Indonesia 1,78 persen (yoy)," katanya.
Pihaknya, kata Ridwan, berharap, dengan kolaborasi bersama sebagai bentuk kontribusi nyata untuk mewujudkan ekonomi Papua yang lebih kuat.
“Untuk itu kerja sama yang dilakukan selama ini tidak hanya sebatas advisory saja dalam forum-forum ekonomi maupun Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) namun berkembang melalui dukungan langsung kepada pembangunan ekonomi rakyat di lapangan,” ujarnya.
Dia menjelaskan hal ini tercermin dari peran Bank Indonesia dalam pengembangan sektor ril.
“Antara lain dengan mendukung pemberdayaan UMKM serta menginisiasi klaster-klaster berbasis ketahanan pangan maupun pada komoditas unggulan,” katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BI: Pentingnya inovasi dalam pengembangan sumber ekonomi di Papua Menurut Aida, beberapa sektor di Papua perlu di optimalkan potensinya seperti sektor pariwisata, pertanian serta ekonomi kreatif. Sektor-sektor tersebut sangat memiliki potensi besar untuk digarap secara bersama.
Sementara itu, Penjabat Gubernur Papua Muhammad Ridwan Rumasukun mengatakan dalam mengawal pertumbuhan ekonomi, peran aktif Bank Indonesia perwakilan Papua sangat diperlukan. Untuk itu, kolaborasi dan sinergi ini perlu di tingkatkan
"Karena sinergi yang erat tersebut telah mengantarkan pertumbuhan ekonomi Papua pada triwulan I 2024 tertinggi se-Indonesia yakni 17,49 persen secara yoy. Sementara inflasi tahunan Provinsi Papua pada April 2024 terendah se-Indonesia 1,78 persen (yoy)," katanya.
Pihaknya, kata Ridwan, berharap, dengan kolaborasi bersama sebagai bentuk kontribusi nyata untuk mewujudkan ekonomi Papua yang lebih kuat.
“Untuk itu kerja sama yang dilakukan selama ini tidak hanya sebatas advisory saja dalam forum-forum ekonomi maupun Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) namun berkembang melalui dukungan langsung kepada pembangunan ekonomi rakyat di lapangan,” ujarnya.
Dia menjelaskan hal ini tercermin dari peran Bank Indonesia dalam pengembangan sektor ril.
“Antara lain dengan mendukung pemberdayaan UMKM serta menginisiasi klaster-klaster berbasis ketahanan pangan maupun pada komoditas unggulan,” katanya.