Manokwari (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua Barat mencatat transaksi pembayaran menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) selama tahun 2024 mencapai Rp1,269 triliun.
Realisasi tersebut mengalami pertumbuhan signifikan baik dari sisi volume maupun nominal transaksi masing-masing sebesar 562,72 persen (yoy) dan 304,30 persen (yoy), jika dibandingkan realisasi tahun 2023.
"Volume transaksi QRIS tahun 2024 sebanyak 9.574.763 transaksi," kata Kepala Unit Implementasi Kebijakan Sistem Pembayaran, Pengawasan Sistem Pembayaran, dan Pengelolaan Uang Rupiah BI Papua Barat, Haris Fatori di Manokwari, Kamis.
Baca Juga: BI sebut pengguna QRIS tidak dikenakan pajak 12 persen
Menurut dia, edukasi dan sosialisasi yang masif berdampak positif terhadap pemanfaatan alat pembayaran digital di Papua Barat maupun Papua Barat Daya dengan total keseluruhan mencapai 108.514 pengguna.
Tahun 2024 pengguna baru QRIS tercatat sebanyak 16.772 pengguna atau mengalami penurunan sebesar 69,33 persen (yoy) apabila dibandingkan dengan pertumbuhan pengguna QRIS pada tahun 2023.
"Pengguna baru untuk tahun lalu (2024) turun jika dibanding tahun 2023," ujar Haris.
Dia menyebut ada tiga inisiatif kegiatan utama yang akan dilakukan BI Papua Barat untuk mendukung pencapaian target 58 juta pengguna QRIS di seluruh wilayah Indonesia pada tahun 2025.
Perluasan akseptasi QRIS dikemas dengan rangkaian kegiatan QRISTAL Kasuari (QRIS Tra Lupa di Bumi Kasuari), meliputi peningkatan sosialisasi dan edukasi melalui berbagai kanal media.
Kemudian, implementasi perluasan transaksi, pengguna, serta penambahan merchant baru melalui sinergisitas dan kolaborasi program bersama pemangku kepentingan di dua provinsi.
"Penguatan sinergi dengan pemerintah daerah, perbankan, asosiasi, dan organisasi masyarakat untuk optimalkan pelaksanaan sosialisasi QRIS," ujar Haris.
Baca Juga: BI Papua Barat sebut transaksi non tunai triwulan III tumbuh positif
Selain itu, kata dia, BI Papua Barat juga mencatat perilaku penggunaan digital payment system BI-FAST selama 2024 mengalami pertumbuhan positif dari sisi frekuensi penggunaan maupun nominal transaksi.
Volume transaksi BI-FAST terealisasi sebanyak 12.077.588 transaksi atau tumbuh 55,63 persen secara tahunan (yoy), dengan total nominal transaksi mencapai Rp25,250 miliar atau meningkat 36,99 persen (yoy).
"Tidak hanya QRIS, kinerja pemanfaatan BI-FAST di Papua Barat maupun Papua Barat Daya juga meningkat," kata Haris.
Menurut dia tingkat pemahaman peserta edukasi terhadap sistem keuangan digital di Papua Barat dan Papua Barat Daya menyentuh level 81 persen berdasarkan hasil survei yang dilakukan sepanjang 2024.
Hal ini mencerminkan pemahaman masyarakat tentang keuangan digital relatif membaik yang terkonfirmasi dari pertumbuhan volume maupun transaksi menggunakan QRIS dan BI-FAST.
"Upaya meningkatkan pemahaman akan literasi keuangan terus dilakukan terutama menyasar kelompok pemuda, ibu rumah tangga, dan pekerja," ucap Haris.