Jayapura (ANTARA) -
Menurut Guido, keterlambatan ini karena letak geografis di Wilayah Papua pegunungan dan kondisi keamanan akhir-akhir ini kurang kondusif sehingga sempat terhenti.
"Untuk itu dari Bapanas RI memperpanjang target penyaluran Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sampai dengan 31 April 2024," ujarnya.
Dia menjelaskan pihaknya optimis pendistribusian sesuai waktu yang ditetapkan yang mana paling lambat hingga 31 April 2024 sudah harus diterima oleh Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
"Kecuali Provinsi Pegunungan yang terletak di pedalaman yang memang menggunakan moda transportasi pesawat dan kapal," katanya lagi.
Ia menambahkan kini stok beras medium yang tersedia di Gudang BULOG Kantor Wilayah Papua per 1 April 2024 sebanyak 20.000 ton dan rencana akan masuk sebanyak 39.000 ton secara bertahap dr Gudang Bulog Jawa Timur dan Gudang Bulog Sulselbar.
"Sehingga stock beras yang tersedia menjadi 58.000 ton untuk ketahanan 12 bulan ke depan dan di samping stock beras Medium, kami juga memiliki stok beras premium sebanyak 761 ton, lalu gula pasir sebanyak 371 ton, minyak goreng sebanyak 417.888 liter dan tepung terigu 71 ton," ujarnya lagi.