Manokwari (ANTARA) - Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) Manokwari, Papua Barat pada tahun ini berupaya meningkatkan sinergi dan kolaborasi lintas pihak yang menjadi potensi SAR agar lebih solid.
Kepala Basarnas Manokwari I Wayan Suyatna di Manokwari, Selasa, mengatakan potensi-potensi SAR tersebut, antara lain instansi pemerintah daerah, TNI, Polri, dan masyarakat umum.
“Kami harus bisa terus mengajak potensi SAR karena tugas pencarian dan penyelamatan memang cukup luas dan kompleks. Kalau sebagian besar warga atau instansi bisa mengetahui dasar penyelamatan dan pertolongan, maka akan sangat membantu tugas kita,” ujarnya.
Ia mengatakan setiap potensi SAR perlu digerakkan mengingat Basarnas Manokwari memiliki keterbatasan, salah satunya Basarnas Manokwari hanya memiliki 96 personel tersebar di tiga kabupaten di Papua Barat, yaitu Manokwari, Teluk Wondama, dan Teluk Bintuni.
Tugas dan fungsi Basarnas menangani kecelakaan pesawat, kecelakaan kapal, kondisi yang membahayakan manusia, kecelakaan dengan penanganan khusus dan membantu dalam penanganan bencana saat tanggap darurat, sesuai UU Nomor 29 Tahun 2014 tentang Pencarian dan Pertolongan.
“Jika potensi SAR semakin banyak, misal ada kecelakaan. Potensi SAR setidaknya mampu mengetahui cara melakukan penanganan korban dengan baik sampai petugas medis datang,” ujarnya.
Untuk meningkatkan kemampuan potensi SAR, pada 2023 Basarnas Manokwari dua kali melakukan pelatihan potensi SAR di Kabupaten Manokwari, Teluk Bintuni, dan Manokwari Selatan.
Pelatihan potensi SAR dengan simulasi kecelakaan, baik darat, udara, maupun laut, akan terus dilanjutkan dan ditingkatkan tahun ini.
“Walaupun tidak terjadi apa-apa, tapi tetap ada simulasi supaya kalau ada kejadian, bisa ditangani dengan cepat,” ujarnya.
Ia menjelaskan seluruh personel Basarnas Manokwari sudah dilengkapi kemampuan di bidang medis, penyelamatan di perairan, kemampuan evakuasi darat dan laut. Ilmu tersebut perlu disebarkan kepada seluruh potensi SAR.
“Dari internal Basarnas sendiri, kita rutin mengadakan latihan kesamaptaan untuk menjaga maupun meningkatkan kemampuan fisik personel. Diikuti dengan uji kemampuan secara periodik,” katanya.
Saat ini, Basarnas Manokwari telah dilengkapi peralatan yang andal untuk melaksanakan tugas-tugas SAR.
Di bidang perairan, Basarnas Manokwari mempunyai kapal berukuran 40 meter, KM SAR Kumbakarna, tujuh perahu karet, jetski dan peralatan SAR dasar untuk menangani kecelakaan di perairan.
“Untuk operasi SAR di darat, kita punya tujuh mobil truk dengan peralatan untuk evakuasi, pemotong besi, alat penyelamatan untuk kecelakaan pesawat juga ada,” ujarnya.