Sorong (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Sorong, Provinsi Papua Barat Daya memberdayakan perempuan warga setempat untuk kembangkan bisnis lewat pelatihan pembuatan souvenir guna menekan tingginya angkatan kerja di wilayah itu.
Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Sorong Yulinda Mosso di Sorong, Kamis, menjelaskan peran perempuan setempat di bidang bisnis perlu dimaksimalkan, sehingga potensi yang dimiliki itu bisa dimanfaatkan secara maksimal melalui peluang yang ada.
"Jadi satu upaya kita itu memaksimalkan potensi perempuan setempat dengan melatih, membimbing untuk mengasah keterampilan mereka supaya berdaya saing lewat pemanfaatan peluang yang ada," kata Yulianda Mosso.
Dia mengakui bahwa banyak potensi yang mestinya dikembangkan untuk bernilai ekonomis, salah satunya adalah souvenir, sehingga ketrampilan perempuan setempat ini dipersiapkan supaya menjawab peluang itu guna menciptakan sebuah lapangan kerja yang mandiri.
Karena, kata dia, angkatan kerja di Kota Sorong yang masuk di dalam kategori pengangguran dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan.
Berdasarkan data dari Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Provinsi Papua Barat Daya menyebutkan, tingkat pengangguran di Papua Barat Daya 2021-2022, Kota Sorong menempati urutan pertama dengan jumlah tingkat pengangguran 2021 sebanyak 9,95 persen dan 2022 meningkat menjadi 10,09 persen.
Pemerintah Kota Sorong terus berupaya menekan tingginya pengangguran itu dengan berbagai cara. Selain menciptakan lapangan kerja tetapi juga mempersiapkan sumber daya angkatan kerja itu sendiri.
"Salah satunya memberikan bimbingan dan pelatihan khusus guna menambah keterampilan atau keahlian khusus bagi angkatan kerja," beber dia.
Upaya konkret pemerintah dalam memberdayakan perempuan setempat oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Sorong menggelar kegiatan pelatihan pembuatan souvenir pada 27 September 2023 dengan melibatkan tiga kelompok binaan masing-masing terdiri Kelompok Cenderawasih dari Kelurahan Klawasi, Kelompok Cilko berasal dari Kelurahan Klabala dan Kelompok Teratai dari Kelurahan Malawei.
"Kiranya kegiatan ini dapat meningkatkan semangat kreatifitas dan daya usaha yang tinggi dari kaum perempuan Papua. Setelah mengikuti pelatihan ini diharapkan ada karya-karya nyata dalam bentuk souvenir-souvenir yang terjual dan dibeli oleh para pembeli sehingga bisa menambah pendapatan dalam rumah tangga ," harap dia.
Sementara itu, Kepala Bidang Gender pada Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak Yulinda Ijie dalam laporannya mengatakan kegiatan ini bertujuan mengembangkan perempuan setempat untuk meningkatkan kualitas hidup keluarga.
"Melalui pelatihan pembuatan souvenir ini kita ingin ada peningkatan kapasitas dalam aspek ekonomi yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan keluarga," jelas Yulinda Ijie.