Bupati Sorong Selatan Samsudin Anggiluli di Sorong, Rabu, menjelaskan, pendataan ini sangat perlu guna mengetahui berapa besar jumlah anak usia sekolah yang tidak menikmati pendidikan, sehingga nantinya bisa diakomodasi pemerintah sesuai dengan amanat Otsus.
"Kita perlu melakukan pendataan ini, sehingga jumlahnya kita tahu persis berapa anak usia sekolah yang tidak menikmati pendidikan," kata Bupati Samsudin.
Pendataan ini, kata dia, pemerintah akan berkolaborasi dengan Unipa untuk melakukan pendataan anak Papua usia pendidikan yang tidak bersekolah di wilayah Kabupaten Sorong Selatan.
Sebab, sebut dia, berdasarkan angka anak asli Papua putus sekolah yang telah dirilis Badan Pusat Statistik sebanyak 7.585 anak.
"Data ini tentunya perlu diuji kembali melalui pendataan ulang nanti karena bisa saja tidak sesuai atau mungkin sesuai, kita akan data ulang," kata Bupati Samsudin.
Pemerintah, kata dia, perlu memastikan data anak Papua yang tidak bersekolah sehingga kebijakan yang akan diambil berdasar petunjuk Otsus bisa terakomodasi secara baik dan maksimal.
"Karena Otsus memberikan ruang yang cukup besar bagi pendidikan, sehingga ketika anak Papua tidak mengambil bagian pada ruang Otsus itu maka sebenarnya Otsus belum menyentuh bidang pendidikan," kata Bupati Sorong Selatan.
Berkaitan dengan itu, Pemerintah Kabupaten Sorong Selatan bersama Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya dan Unipa menggelar focus group discusstion dan seminar hasil penelitian partisipasi usia sekolah dan pengembangan model pendidikan di Kabupaten Sorong Selatan pada Rabu 20 September 2023.
"Ini merupakan komitmen bahwa Pemerintah Kabupaten Sorong serius menangani angka anak Papua tidak sekolah, sehingga Unipa dihadirkan supaya memberikan masukan berbagai hal terkait dengan pendidikan di Kabupaten Sorong Selatan," kata Bupati Sorong Selatan.
Upaya konkret yang akan dilakukan Pemerintah Kabupaten Sorong Selatan adalah penerapan SPP gratis bagi anak Papua.
"Ini satu bentuk model pendidikan bagi anak Papua supaya bisa menikmati pendidikan sebagaimana mestinya," kata Bupati Anggiluli.
Karena itu dia berharap dengan adanya upaya ini angka anak Papua tidak sekolah bisa terminimalisir dan terakomodasi dengan baik sehingga kualitas pendidikan di Kabupaten Sorong menjadi lebih baik.