Sorong (ANTARA) - Kepolisian Resor Sorong, Papua Barat Daya, menggelar simulasi sistem pengamanan kota sebagai bagian dari kesiapan pengamanan dan upaya antisipasi kontijensi ancaman Pemilu 2024 di wilayah setempat.
Kepala Polres Sorong Ajun Komisaris Besar Polisi Yohanes Agustiandaru di Sorong, Selasa, menjelaskan simulasi sistem pengamanan kota (sispamkota) ini sangat perlu dan penting guna memastikan penanganan tindakan ancaman pemilu teratasi dengan baik dan maksimal.
"Karena dalam bulan berjalan tahapan pemilu sudah semakin padat sehingga diperlukan kepastian pengamanan itu terjamin, supaya setiap tahapan dan proses pemilu hingga 2024 berjalan aman dan lancar," jelas Kapolres.
Pada simulasi sispamkota ini melibatkan Satuan Dalmas awal sebanyak 30 personel, tim negosiator lima personel, Dalmas Inti 30 personel, Rayonisasi Polres 30 personel, bantuan TNI (Kodim 1802) 30 personel, Brimob 50 personel, Dinas Kesehatan dan Dinas Perhubungan masing-masing lima personel, Satpol PP enam personel, Bawaslu dam Damkar masing-masing lima personel, terakhir adalah quick respons patmor sebanyak tujuh personel.
"Jadi, kita libatkan lintas instansi guna bersama mengamankan seluruh proses dan tahapan Pemilu 2024," jelas Yohanes.
Polres Sorong telah menetapkan tiga potensi ancaman yang dianggap menonjol pada Pemilu 2024, yakni pencurian kotak suara, pencurian dengan kekerasan dan curanmor. Kemudian potensi kedua adalah unjuk rasa dan tindakan anarkis.
"Ini perlu dilatih supaya potensi itu bisa direspon secara cepat oleh kepolisian," katanya.
Kapolres mengatakan lokasi penyekatan ketika terjadi pencurian kota suara adalah Tugu Pawbili dengan lima personel piket patwal, Alun-alun Aimas dijaga empat personel piket laka, Tugu Merah dengan lima personel Patmor, pertigaan Kantor Distrik Mariat dijaga lima personel dari Polsek Aimas, dan lima personel dari Koramil Aimas.
Kemudian, perempatan jalan tren Salawati dijaga delapan personel yang terdiri dari anggota Polsek dan Koramil Salawati. Depan Polsek Beraur dijaga lima personel dari Sektor Beraur ditambah lima personel dari Koramil Klamono.
Selain itu ada pos Malawor dengan personel empat orang dari Sektor Makbon dan empat personel dari Koramil Makbon. Pos Cenderawasih dijaga delapan personel dari anggota Polsek Seget dan Koramil Seget.
Selain itu, Polres Sorong juga tetap melakukan siaga bencana dengan lokasi evakuasi pengungsi dan korban bencana terdiri atas Distrik Aimas, meliputi Mapolres Sorong, Mapolsek Aimas, Alun-alun Aiamas, Lapangan Bhayangkara Klamalu, Kantor Bupati dan DPRD.
Kemudian, lokasi kedua adalah Distrik Klamono terdiri dari Mapolsek Beraur, Kantor Distrik Klamono.
Lokasi ketiga adalah Distrik Salawati meliputi Mapolsek Salawati, Kantor Distrik Salawati dan Lapangan Majaran. Lokasi keempat adalah Distrik Seget terdiri dari Mapolsek Seget, Kantor Distrik Seget dan Balai Desa Distrik Seget.
Selain itu, lokasi di Distrik Makbon terdiri dari Mapolsek Makbon dan kantor distrik.
"Penentuan lokasi evakuasi bencana itu penting sehingga nantinya ketika terjadi kita sudah tahu persis kemana korban harus dievakuasi," beber Kapolres Sorong.
Polres Sorong gelar simulasi sispamkota amankan Pemilu 2024
Selasa, 12 September 2023 20:07 WIB