Manokwari (ANTARA) - Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Provinsi Papua Barat memasifkan gerakan edukasi pemenuhan gizi seimbang bagi pelajar sekolah dasar di wilayah itu.
Ketua PPK Papua Barat Roma Megawanty di Manokwari, Kamis, mengatakan pemenuhan pangan yang beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA) dengan komposisi ideal menjadi faktor utama melahirkan sumber daya manusia berkualitas.
"Lahirnya generasi emas perlu didukung dari pendidikan dan kesehatan. Salah satu kekuatan utama dalam kesehatan adalah status gizi," kata Megawanty.
Menurut dia masalah gagal tumbuh balita akibat kekurangan gizi tidak hanya dipengaruhi faktor ekonomi keluarga melainkan pola asuh yang salah.
Dampaknya, anak-anak cenderung mengonsumsi makanan tidak sehat dengan kadar gizi yang tak seimbang.
"Upaya memperbaiki kualitas konsumsi pangan dilakukan melalui edukasi dan sosialisasi bagi masyarakat dan anak-anak," jelas dia.
Menurut dia PKK memiliki program unggulan dalam memperbaiki asupan gizi yaitu B2SA goes to School yang diselenggarakan secara berjenjang dari tingkat pusat hingga ke daerah.
Kegiatan itu tidak hanya memberikan pemahaman bagi anak tentang makanan sehat, melainkan orang tua dan guru-guru tingkat sekolah dasar.
“Saya ajak dewan guru turut mengarahkan orang tua perlunya gizi yang cukup untuk generasi emas kita,” tutur Megawanty.
Ia menuturkan bahwa dengan memperhatikan kualitas pola konsumsi pangan bagi anak, maka masalah stunting dapat ditanggulangi dengan maksimal.
Hal tersebut berdampak positif terhadap tumbuh kembang anak sebagai generasi muda yang sehat, aktif, dan produktif.
"Karena di pundak merekalah masa depan bangsa ini di pertaruhkan," ucap dia.
Ia mengingatkan agar seluruh orang tua menghindari makanan cepat saji, karena sangat memengaruhi perkembangan anak pada masa mendatang.
Pemenuhan pangan dengan gizi seimbang adalah hal terpenting menyiapkan generasi emas yang andal dan berdaya saing.
"Makanan cepat saji bisa kita dapat dengan mudah, murah, cepat dengan tampilan menarik. Tapi, belum tentu memenuhi gizi yang dibutuhkan,” tutur dia.
Ia menjelaskan bahwa sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan, maka pemerintah wajib mewujudkan diversifikasi konsumsi pangan untuk memenuhi kebutuhan pangan dan gizi masyarakat.
Oleh sebabnya, PKK sebagai mitra strategis pemerintah akan berperan aktif melalui pelaksanaan program B2SA Goes to School.
“Mari kita bahu membahu menyiapkan generasi emas di Manokwari khususnya dan Papua Barat pada umumnya,” ucap dia.
Kepala SD Negeri 32 Sanggeng Kabupaten Manokwari Marina Pandiangan mengapresiasi kegiatan B2SA Goes to School yang diselenggarakan PKK bersama Dinas Ketahanan Pangan Papua Barat.
“Ini pertama kali sekolah kami dikunjungi oleh Ketua PKK provinsi," ujar Marina.