Jayapura (ANTARA) - Kepala Perum Bulog Papua dan Papua Barat Raden Guna Dharma mengatakan saat ini persediaan beras di gudang milik Bulog di Papua dan Papua Barat mencapai 27 ribu ton.
"Persediaan beras yang ada saat ini bisa memenuhi kebutuhan hingga empat bulan ke depan, sehingga kami minta masyarakat tidak perlu khawatir," kata Raden Guna Dharma, di Jayapura, Rabu.
Dia mengatakan pangan merupakan kebutuhan dasar utama yang harus dipenuhi setiap saat, karena merupakan hak asasi manusia sebagai mana diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945.
"Sehingga setiap bulan kami menyalurkan sebanyak tujuh ribu ton untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat," ujarnya.
Menurut Dharma, untuk mengantisipasi kenaikan harga beras di tingkat konsumen, pihaknya juga telah melakukan operasi pasar secara masif sejak 1 Januari 2023 yang bertujuan untuk stabilisasi harga pangan.
"Ini merupakan upaya kami dalam meningkatkan ketahanan pangan terutama yang bersumber dari peningkatan produksi dalam negeri," katanya lagi.
Dia menjelaskan, pihaknya juga memberikan apresiasi kepada pemerintah daerah setempat yang berkontribusi dalam menjaga kestabilan harga pangan di tingkat konsumen.
"Kami juga tetap membantu pemerintah daerah untuk mencukupi kebutuhan pangan bagi warga dengan menyiapkan stok beras, minyak goreng dan tepung terigu," ujarnya lagi.
Dia menambahkan ketersediaan beras saat ini mencapai 27 ribu ton, maka dipastikan aman menjelang Hari Raya Idul Fitri pada April 2023.
Dengan adanya provinsi baru di Papua, kata dia lagi, pihaknya masih dalam proses pembahasan agar memenuhi kebutuhan masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan pangan.
"Sehingga kami berharap keamanan dan kenyamanan tetap terjaga, agar tidak mempengaruhi ketersediaan bahan pokok dengan demikian tetap tersedia dengan harga yang terjangkau," katanya pula.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bulog sebut ketersediaan beras di Papua dan Papua Barat 27 ribu ton