General Manager PT Pelni Cabang Manokwari Muhammad Jabir di Manokwari, Selasa, mengatakan satu armada tambahan itu ialah KM Dobonsolo yang akan melayani kebutuhan transportasi masyarakat bersama enam kapal lainnya yakni KM Tidar, KM Sirimau, KM Ciremai, KM Sinabung, KM Labobar dan KM Gunung Dempo.
"KM Dobonsolo jadi armada tambahan dan jadwalnya pada Desember ini tiba di Manokwari pada tanggal 19 dan akan menuju Serui dan Jayapura dan balik lagi ke Manokwari tanggal 23 ke Sorong, Ambon, Bau-bau, Surabaya dan Jakarta. Rute untuk bulan Januari masih tunggu kepastian," ujar Jabir.
Selain tujuh kapal penumpang tersebut, dia menyebutkan ada tiga kapal perintis yang berbasis di Manokwari yang siap melayani pelayaran masyarakat yakni Sabuk Nusantara 112, Sabuk Nusantara 98 dan Sabuk Nusantara 96.
Arus transportasi laut yang sering dituju masyarakat banyak menuju ke Sorong, Bau-bau, Bitung dan Makassar.
Pelni memperkirakan jumlah penumpang kapal dari Manokwari bisa melebihi 1.000 orang yang terbagi ke masing-masing daerah tujuan. Jumlah itu sesuai dengan arsip Pelni Cabang Manokwari.
"Sampai saat ini saya belum lihat kenaikan yang signifikan," ungkap Jabir.
Dia memastikan tidak akan ada perbaikan kepada tujuh kapal jelang Natal dan tahun baru sehingga ke tujuh kapal yang disiapkan tetap beroperasi tanpa jeda.
"Itu sebagai persiapan kami dalam melayani kebutuhan transportasi laut oleh masyarakat khususnya di Papua Barat. Mau ke Jayapura, ke daerah lain di timur Indonesia dan ke arah barat, semua sudah siap," jelas Jabir.
Kata dia, syarat penumpang masih berlaku sama yakni masyarakat yang telah divaksinasi penguat (booster). Sedangkan masyarakat yang tidak ikut vaksin, harus membawa surat keterangan dokter yang mencantumkan alasan tidak dapat divaksin.
Pihaknya juga mengingatkan calon penumpang kapal yang belum vaksin penguat untuk ikut vaksin melalui pusat vaksin yang disiapkan seperti di pusat perbelanjaan.
"Tapi kalau mendesak sekali, kami juga siapkan fasilitas swab antigen karena mengantisipasi hal-hal yang berkaitan dengan protokol kesehatan," kata Jabir.
Harga tiket juga disebutnya masih normal karena selama sepuluh tahun terakhir tidak ada perubahan harga. Dia mencontohkan tarif tiket terendah pada KM Sinabung dari Manokwari menuju Biak tercatat hanya Rp95,500 dan harga tertinggi dari Manokwari menuju Jakarta yakni Rp674,500.