Manokwari (ANTARA) - Rumah sakit umum daerah (RSUD) Provinsi Papua Barat membekali 40 dokter dengan kursus penanganan terhadap pasien korban kecelakaan (advance trauma live support) untuk peningkatan layanan di Rumah sakit.
Direktur RSUD Papua Barat dr. Arnoldus Tiniap dalam pelatihan tersebut, Kamis mengatakan pelatihan tersebut sangat penting karena aplikasi ilmunya akan diterapkan dalam praktek kedokteran terutama di layanan emergency seperti instalasi gawat darurat (IGD).
"Pelatihan ini harus dilakukan guna mempersiapkan sumber daya manusia tenaga dokter yang berkualitas, memiliki standar dan tersertifikasi dalam penanganan kasus trauma," kata dia.
Dikatakannya, saat ini sertifikat kursus ATLS semakin dicari karena sebagian besar klinik atau rumah sakit dan instansi layanan kesehatan menetapkannya sebagai salah satu syarat untuk mempekerjakan dokter.
"Bahkan dari kemenkes telah menetapkan sertifikasi pelatihan ATLS sebagai standard dalam penilaian akreditasi rumah sakit, sehingga RSU Papua Barat memiliki kewajiban untuk membekali para dokter," lanjut Tiniap.
Pelatihan tersebut merupakan kerja sama RSU Provinsi Papua Barat bersama dengan Ikatan Ahli Bedah Indonesia (IKABI) Papua dan Papua Barat.
Sementara itu, Asisten 1 setda Papua Barat Melkias Werinussa yang membuka kursus yang dilaksanakan sejak 1 hingga 3 Desember tersebut mengapresiasi ikatan ahli bedah Indonesia baik pusat maupun papua dan papua barat, dan ikatan dokter Indonesia (IDI) terhadap pembinaan dan pengembangan SDM di papua barat.
"Pemerintah provinsi Papua Barat berharap kiranya program seperti ini dapat menjadi sebuah program yang dilaksanakan rutin untuk meningkatkan kemampuan serta memperoleh kompetensi penanganan kasus trauma akut ," kata Werinussa.
Dengan terus melengkapi seluruh kebutuhan layanan, diharapkan RSU Papua Barat bisa menjadi rumah sakit rujukan utama dan sukses dalam akreditasi.