Manokwari (ANTARA) - Kantor Pos Manokwari menyatakan masih terdapat 3.900 karyawan arang asli Papua (OAP) di wilayah kerjanya belum menerima Bantuan Subsidi Upah (BSU) dari Kementerian Ketenagakerjaan RI yang disalurkan melalui Kantor Pos.
Kepala Kantor Pos Cabang Manokwari Johannes Kesaulija, Jumat, mengatakan penyaluran BSU melalui Kantor Pos ini diperuntukkan bagi para pekerja yang tidak memiliki rekening di himpunan bank milik negara (Himbara) atau yang rekeningnya bermasalah.
“Untuk pekerja OAP masih ada 3.700 orang yang kita belum bisa dihubungi person in charge (penanggungjawab), sudah kita coba tanyakan ke orang yang yang datang, tapi mereka sama sekali tidak tahu,” kata Johannes.
Disebutkan, mekanisme penyaluran BSU sebesar Rp600 ribu per penerima ini berbeda dengan penyaluran bantuan sosial lainnya, karena komunikasi harus dilakukan kepada pemilik perusahaan maupun pemberi kerja.
"Rata-rata yang belum menerima, letak rumahnya jauh dan sulit dijangkau, Seperti di daerah Mokwam dan Sidei dimana setiap kampung hanya ada 1 atau 2 penerima saja," kata dia.
Saat ini upaya yang dilakukan Kantor Pos yakni melakukan koordinasi dengan BPJS Ketenagakerjaan yang memiliki kontak penanggungjawab pekerja, dan menempelkan nama penerima BSU di setiap kantor distrik.
"Kami tempelkan nama di setiap kantor distrik, kami harap kepada petugas distrik dapat meneruskan ke tingkat kampung agar diketahui oleh penerima manfaat BSU," kata dia lagi.
Selain itu, masyarakat yang pengguna telepon pintar (smartphone) juga bisa melakukan pengecekan sebagai penerima bantuan subsidi upah melalui aplikasi Pospay yang dapat diunduh di Playstore.
Kantor Pos Manokwari menyalurkan 14.603 penerima BSU yang tersebar di Kabupaten Manokwari, Manokwari Selatan, Pegunungan Arfak, Teluk Bintuni dan Teluk Wondama.*
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kantor Pos Manokwari kesulitan salurkan BSU ke 3.900 orang asli Papua
Kantor Pos Manokwari kesulitan salurkan BSU ribuan OAP
Sabtu, 12 November 2022 5:04 WIB
Untuk pekerja OAP masih ada 3.700 orang yang kita belum bisa dihubungi person in charge (penanggungjawab), sudah kita coba tanyakan ke orang yang yang datang, tapi mereka sama sekali tidak tahu