Manokwari (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Papua Barat berharap program kerja organisasi kemasyarakatan (ormas) keagamaan Pemuda Katolik Komisariat Daerah (Komda) Papua Barat relevan dengan pembangunan daerah.
Staf Ahli Gubernur Papua Barat Niko Untung Tike di Manokwari, Sabtu, mengingatkan agar pemuda Katolik tidak hanya menjadi ormas yang hanya aktif di media sosial, tetapi juga melaksanakan program kerja mendukung pembangunan daerah setempat.
"Pemuda Katolik harus tampil sesuai semboyan pro boni publico, yang artinya untuk kepentingan publik atau orang banyak," kata Niko saat membuka Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Pemuda Katolik Komda Papua Barat di Manokwari, Sabtu.
Dia juga meminta Pemuda Katolik mengeluarkan potensi untuk membantu Pemerintah menghadapi berbagai isu dan persoalan daerah, seperti memperkuat ketahanan pangan, kehadiran daerah otonom baru (DOB), hingga terkait otonomi khusus dan isu pertahanan negara dari ancaman separatisme.
"Rakerda harus sinkron dengan persoalan bangsa secara luas dan isu daerah. Jangan banyak program tapi malah bingung, yang paling penting adalah implementasinya," jelasnya.
Sementara itu, Ketua Komda Pemuda Katolik Papua Barat Yustina Ogoney mengatakan Rakerda Pemuda Katolik Komda Papua Barat merupakan salah satu agenda yang bertujuan untuk mengelaborasi program-program konkret ormas tersebut di tingkat daerah.
"Program kerja yang disusun dalam Rakerda ini dipastikan sesuai dengan semangat reborn and grow further, seperti yang diamanatkan oleh Pengurus Pusat Pemuda Katolik," ujar Ogoney.
Dia menyebutkan hingga saat ini Pemuda Katolik Papua Barat telah melakukan konsolidasi di sembilan kabupaten dan satu kota, kecuali Kabupaten Pegunungan Arfak.
Dalam Rakerda tersebut juga digelar seminar dengan narasumber di antaranya Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Papua Barat Paskalis Semunya dan Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Papua Barat Sammy Saiba.