Sebanyak 1.139 warga di sejumlah daerah di Provinsi Papua Barat dalam pemantauan Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penanganan COVID-19.

"Mereka ini adalah orang yang terdeteksi memiliki kontak erat dengan pasien positif corona. Sesuai prosedur mereka wajib kita pantau," ucap Juru blBicara Pemerintah pada Percepatan Penanganan COVID-19 Papua Barat, Arnoldus Tiniap di Manokwari, Minggu.

Ia mengatakan kasus COVID-19 di Papua Barat pada Minggu ini kembali mengalami penambahan. Tambahan itu sebanyak 13 kasus dari Kabupaten Teluk Bintuni.

Secara akumulatif, konfirmasi positif di Papua Barat Minggu ni tercatat sebanyak 903 kasus. Sorong masih berada pada urutan teratas dengan kasus paling tinggi di Papua Barat.

"Untuk pasien sembuh ada dua dari Teluk Buntuni. Kita juga kembali berduka, ada dua pasien meninggal masing-masing di Manokwari dan Teluk Wondama," ucap Tiniap lagi.

Arnold mengajak masyarakat tidak menyepelekan protokol kesehatan dalam menjalankan aktivitas, termasuk aparatur sipil negara (ASN) serta pegawai perusahaan swasta.

"Penularan COVID-19 semakin tinggi, kewaspadaan harus semakin meningkat. Jumlah kasus bertambah otomatis potensi orang terpapar juga meningkat," katanya.

Dari penelusuran yang dilakukan tim survelan di beberapa daerah pada Minggu (6/9), lanjut Arnold, tercatat adanya tambahan sebanyak 28 orang yang memiliki riwayat kontak erat dengan pasien COVID-19. Di Teluk Bintuni ditemukan 12 orang, Manokwari sembilan dan tujuh di Kota Sorong.

"Sejak awal hingga saat ini sudah 6.673 sampel usap di Papua Barat yang diperiksa. Hasilnya Kota peroleh 903 positif COVID-19, sisanya negatif," ujarnya.

Pewarta: Toyiban

Editor : Key Tokan A


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2020