Dua tenaga kesehatan yang terkonfirmasi positif terjangkit virus corona jenis baru (COVID-19) di Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat, berhasil sembuh.
Juru Bicara pemerintah Kabupaten Teluk Wondama, pada percepatan penanganan COVID-19, dr Yoce Kurniawan di Wasior, Senin, mengatakan jumlah pasien positif di daerah tersebut sebanyak tujuh orang. Dari jumlah itu lima diantaranya sudah berhasil sembuh, termasuk dua tenaga medis.
"Dua tenaga kesehatan itu adalah perawat pasien COVID-19 di ruang isolasi RSUD Teluk Wondama. Puji Tuhan mereka sudah berhasil sembuh," ucap Yoce.
Ia menjelaskan, dua nakes itu dinyatakan positif corona sesuai hasil uji usap tenggorokan menggunakan polymerase chain reaction (PCR) di laboratorium Balitbangkes Makassar yang diterima pada 6 dan 7 Juli 2020.
Secara keseluruhan, sebut Yoce, ada sebanyak 18 sampel usap dari petugas medis ruang isolasi RSUD Wondama yang dikirim bersamaan ke Manokwari untuk dilanjutkan ke Makassar. Dari seluruh sampel itu hanya dua yang dinyatakan positif sementara 16 spesimen lainnya negatif.
Pengambilan sampel swab dilakukan pada 21 Juni dan 22 Juni lalu, namun hasilnya baru diterima pada 6 Juli dan 7 Juli.
Menurut Direktur RSUD Teluk Wondama ini, keterlambatan itu terjadi lantaran Gustu Covid-19 Provinsi Papua Barat telat mengirimkan hasil pemeriksaan sampel swab dari Wondama ke Makassar. Untuk mempercepat penanganan, pihak RSUD Wondama lantas memutuskan untuk melakukan pemeriksaan swab menggunakan alat TCM (tes cepat molekular).
“Kalau kita hitung tanggalnya dari 21 Juni dan 22 Juni ke tanggal 6 Juli itu kurang lebih sudah pas 14 hari. Sehingga di tanggal itulah yakni 6 Juli dan 7 Juli kita lakukan pemeriksaan swab TCM. Hasilnya, puji Tuhan negatif sehingga yang bersangkutan kita nyatakan sembuh," ujarnya lagi.
Pihaknya belum mengetahui sumber virus corona yang menjangkiti kedua nakes itu. Ia memastikan, sumber penularan terhadap dua nakes itu bukan berasal dari tiga pasien positif dari klaster Gowa yang telah sembuh sebelumnya.
“Menurut analisa kami bukan dari tiga orang yang sudah sembuh. Jadi apakah klaster Gowa ini menjadi sumber penularan di Wondama, saya katakan dari analisa kami tidak. Analisa kami klaster Gowa sudah selesai dengan sembuhnya tiga itu. Jadi terdapat OTG (orang tanpa gejala) yang kita belum jelas posisinya di mana (yang menularkan dua nakes itu),“ ucap Yoce.
Dia menjelaskan, terkait virus corona dikenal ada dua terminologi OTG. Pertama, OTG yang memiliki kontak erat kasus positif dan kasus PDP. Kedua, OTG yang memang sudah positif namun tanpa menunjukkan gejala sama sekali karena dalam tubuhnya sudah terbentuk antibodi sehingga sulit terdeteksi.
“Itu yang bersangkutan dia kebal tetapi dia bisa menularkan kepada orang yang belum pernah kena dan belum punya antibodi, belum punya daya tahan tubuh. Orang-orang ini yang kita tidak tahu apalagi dengan moda transportasi yang sekarang sudah semakin bebas, “ kata Ketua IDI Teluk Wondama itu.
Dengan kesembuhan dua nakes tersebut, maka jumlah pasien positif COVID-19 di Teluk Wondama tersisa dua orang. Keduanya masih menjalani perawatan di ruang isolasi RSUD Teluk Wondama. Mereka adalah pasangan suami istri dimana istrinya sedang mengandung 7 bulan.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2020
Juru Bicara pemerintah Kabupaten Teluk Wondama, pada percepatan penanganan COVID-19, dr Yoce Kurniawan di Wasior, Senin, mengatakan jumlah pasien positif di daerah tersebut sebanyak tujuh orang. Dari jumlah itu lima diantaranya sudah berhasil sembuh, termasuk dua tenaga medis.
"Dua tenaga kesehatan itu adalah perawat pasien COVID-19 di ruang isolasi RSUD Teluk Wondama. Puji Tuhan mereka sudah berhasil sembuh," ucap Yoce.
Ia menjelaskan, dua nakes itu dinyatakan positif corona sesuai hasil uji usap tenggorokan menggunakan polymerase chain reaction (PCR) di laboratorium Balitbangkes Makassar yang diterima pada 6 dan 7 Juli 2020.
Secara keseluruhan, sebut Yoce, ada sebanyak 18 sampel usap dari petugas medis ruang isolasi RSUD Wondama yang dikirim bersamaan ke Manokwari untuk dilanjutkan ke Makassar. Dari seluruh sampel itu hanya dua yang dinyatakan positif sementara 16 spesimen lainnya negatif.
Pengambilan sampel swab dilakukan pada 21 Juni dan 22 Juni lalu, namun hasilnya baru diterima pada 6 Juli dan 7 Juli.
Menurut Direktur RSUD Teluk Wondama ini, keterlambatan itu terjadi lantaran Gustu Covid-19 Provinsi Papua Barat telat mengirimkan hasil pemeriksaan sampel swab dari Wondama ke Makassar. Untuk mempercepat penanganan, pihak RSUD Wondama lantas memutuskan untuk melakukan pemeriksaan swab menggunakan alat TCM (tes cepat molekular).
“Kalau kita hitung tanggalnya dari 21 Juni dan 22 Juni ke tanggal 6 Juli itu kurang lebih sudah pas 14 hari. Sehingga di tanggal itulah yakni 6 Juli dan 7 Juli kita lakukan pemeriksaan swab TCM. Hasilnya, puji Tuhan negatif sehingga yang bersangkutan kita nyatakan sembuh," ujarnya lagi.
Pihaknya belum mengetahui sumber virus corona yang menjangkiti kedua nakes itu. Ia memastikan, sumber penularan terhadap dua nakes itu bukan berasal dari tiga pasien positif dari klaster Gowa yang telah sembuh sebelumnya.
“Menurut analisa kami bukan dari tiga orang yang sudah sembuh. Jadi apakah klaster Gowa ini menjadi sumber penularan di Wondama, saya katakan dari analisa kami tidak. Analisa kami klaster Gowa sudah selesai dengan sembuhnya tiga itu. Jadi terdapat OTG (orang tanpa gejala) yang kita belum jelas posisinya di mana (yang menularkan dua nakes itu),“ ucap Yoce.
Dia menjelaskan, terkait virus corona dikenal ada dua terminologi OTG. Pertama, OTG yang memiliki kontak erat kasus positif dan kasus PDP. Kedua, OTG yang memang sudah positif namun tanpa menunjukkan gejala sama sekali karena dalam tubuhnya sudah terbentuk antibodi sehingga sulit terdeteksi.
“Itu yang bersangkutan dia kebal tetapi dia bisa menularkan kepada orang yang belum pernah kena dan belum punya antibodi, belum punya daya tahan tubuh. Orang-orang ini yang kita tidak tahu apalagi dengan moda transportasi yang sekarang sudah semakin bebas, “ kata Ketua IDI Teluk Wondama itu.
Dengan kesembuhan dua nakes tersebut, maka jumlah pasien positif COVID-19 di Teluk Wondama tersisa dua orang. Keduanya masih menjalani perawatan di ruang isolasi RSUD Teluk Wondama. Mereka adalah pasangan suami istri dimana istrinya sedang mengandung 7 bulan.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2020