Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-10 Provinsi Papua Barat menyatakan daerah setempat saat ini berada pada transisi menuju normal baru di tengah pandemi virus corona jenis baru itu.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Pemerintah Provinsi Papua Barat Arnoldus Tiniap di Manokwari, Senin, mengutarakan Gubernur Dominggus Mandacan telah memperpanjang masa tanggap darurat sejak 14 Juni hingga 14 Juli 2020.

Gubernur, kata dia, juga sudah memperpanjang masa bekerja dari rumah bagi aparatur sipil negara di lingkungan pemperov setempat hingga tanggal tersebut.

"Pada masa transisi ini gugus tugas akan melakukan kajian serta berbagai kesiapan yang diperlukan menuju adaptasi hidup baru menghadapi pandemi. Intinya bahwa secara bertahap seluruh aktivitas akan dibuka seperti biasa, yang perlu ditekankan adalah perilaku kita. Harus taat terhadap protokol kesehatan," ucap Arnoldus.

Pada rapat bersama pekan lalu, katanya, seluruh divisi di Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Papua Barat telah memaparkan program kerja yang akan dilaksanakan selama masa transisi.

Evaluasi, katanya, akan dilakukan secara berkala untuk mengukur progres serta kesiapan Papua Barat menghadapi normal baru.

"Gugus tugas provinsi pada masa transisi ini juga akan melakukan supervisi penanganan COVID-19 di kabupaten/kota. Kami akan mendorong 'tracing' (pelacakan) kontak dari pasien positif berjalan lancar di setiap daerah," kata dia.

Tiniap menyebutkan penerapan normal baru tidak akan dilakukan serentak di seluruh daerah serta aktivitas publik di Papua Barat.

Kajian epidemiologi, katanya, akan dilakukan termasuk sosialisasi secara masif tentang kewajiban masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan dalam penerapan protokol kesehatan.

"Kami akan mengkaji dulu sehingga tahu daerah mana, jenis kegiatan serta sektor apa saja yang nanti akan diprioritaskan dalam penerapan 'new normal' (normal baru). Harus bertahap, tidak bisa serentak karena status epidemi dan kesiapan setiap daerah masing-masing berbeda," katanya.

ANTARA memantau, saat ini sejumlah tempat ibadah di Manokwari sudah mulai dibuka. Sejak dua pekan terakhir, masjid-masjid di Manokwari sudah digunakan untuk Shlat Jumat dengan menerapkan protokol kesehatan.

Pusat perbelanjaan, seperti pasar tradisional dan modern, sejak awal pandemi hingga saat ini terpantau untuk aktivitas warga seperti biasa dengan pembatasan jam buka.

Aktivitas penerbangan di Manokwari, sejak pekan lalu sudah mulai ada peningkatan aktivitas penerbangan. Di Bandara Manokwari saat ini sudah ada dua maskapai yakni Sriwijaya Air serta Batik Air yang melayani penerbangan, baik masuk maupun keluar daerah itu.

Pewarta: Toyiban

Editor : Key Tokan A


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2020