Alat pendeteksi virus corona dengan teknologi polymerase chain reaction (PCR) di rumah sakit umum daerah (RSUD) Provinsi Papua Barat akan segera dioperasikan.
Juru bicara Pemprov Papua Barat pada penanganan COVID-19, Arnoldus Tiniap di Manokwari, Selasa, mengutarakan kontainer yang berisi alat PCR tersebut sudah tiba di pelabuhan Manokwari dan dalam waktu dekat akan dibongkar dan dibawa ke rumah sakit yang terletak di belakang komplek Irmanjaya, Manokwari tersebut.
"Kami juga sudah memberangkatkan tiga tenaga analis dan satu dokter untuk menjalani pelatihan di Makassar. Mereka yang nanti akan mengoperasikan alat itu," ucap Arnold.
Pelatihan akan berlangsung selama 5 hingga tujuh hari di Laboratorium Kesehatan Makassar. Diharapkan pekan depan mereka sudah kembali ke Manokwari dan mengoperasikan PCR tersebut.
"Nanti kalau alat sudah tiba di rumah sakit akan diinstal dulu. Setelah siap dan tenaga medis tiba bisa langsung uji coba," ujarnya lagi.
Fasilitas kesehatan (Faskes) karantina RSUD Provinsi Papua Barat selama ini sudah merawat sebanyak delapan warga positif COVID-19. Dari delapan orang tersebut enam di antaranya sudah sembuh dan dipulangkan. Saat ini tersisa dua orang positif dan satu orang dalam pemantauan (ODP) yang dikarantina di RSUD tersebut.
"Satu ODP ini tenaga tukang yang selama ini bekerja pada pembangunan rumah sakit. Beberapa waktu lalu ada sekitar 20 orang tukang mau pulang kampung halamanya di Jawa, sebelum pulang kita lakukan rapid test dan satu menunjukan hasil reakti makanya kita karantina," kata dia lagi.
Sebagaimana enam pasien yang lain, Arnoldus berharap dua pasien positif yang kini berada di rumah sakit itu bisa sembuh dan kembali ke keluarganya masing-masing.
Ia mengutarakan dari delapan orang positif COVID -19 di Manokwari hanya satu yang dari kelompok PDP, sisanya dari OTG, termasuk dua pasien positif yang ada saat ini.
"Yang dari OTG ini mereka tidak mengalami gejala dan kondisi kesehatan mereka cukup bagus. Dengan demikian potensi untuk sembuh sangat besar," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2020
Juru bicara Pemprov Papua Barat pada penanganan COVID-19, Arnoldus Tiniap di Manokwari, Selasa, mengutarakan kontainer yang berisi alat PCR tersebut sudah tiba di pelabuhan Manokwari dan dalam waktu dekat akan dibongkar dan dibawa ke rumah sakit yang terletak di belakang komplek Irmanjaya, Manokwari tersebut.
"Kami juga sudah memberangkatkan tiga tenaga analis dan satu dokter untuk menjalani pelatihan di Makassar. Mereka yang nanti akan mengoperasikan alat itu," ucap Arnold.
Pelatihan akan berlangsung selama 5 hingga tujuh hari di Laboratorium Kesehatan Makassar. Diharapkan pekan depan mereka sudah kembali ke Manokwari dan mengoperasikan PCR tersebut.
"Nanti kalau alat sudah tiba di rumah sakit akan diinstal dulu. Setelah siap dan tenaga medis tiba bisa langsung uji coba," ujarnya lagi.
Fasilitas kesehatan (Faskes) karantina RSUD Provinsi Papua Barat selama ini sudah merawat sebanyak delapan warga positif COVID-19. Dari delapan orang tersebut enam di antaranya sudah sembuh dan dipulangkan. Saat ini tersisa dua orang positif dan satu orang dalam pemantauan (ODP) yang dikarantina di RSUD tersebut.
"Satu ODP ini tenaga tukang yang selama ini bekerja pada pembangunan rumah sakit. Beberapa waktu lalu ada sekitar 20 orang tukang mau pulang kampung halamanya di Jawa, sebelum pulang kita lakukan rapid test dan satu menunjukan hasil reakti makanya kita karantina," kata dia lagi.
Sebagaimana enam pasien yang lain, Arnoldus berharap dua pasien positif yang kini berada di rumah sakit itu bisa sembuh dan kembali ke keluarganya masing-masing.
Ia mengutarakan dari delapan orang positif COVID -19 di Manokwari hanya satu yang dari kelompok PDP, sisanya dari OTG, termasuk dua pasien positif yang ada saat ini.
"Yang dari OTG ini mereka tidak mengalami gejala dan kondisi kesehatan mereka cukup bagus. Dengan demikian potensi untuk sembuh sangat besar," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2020