Manokwari,(Antaranews Papua Barat)-Provinsi Papua Barat menargetkan produksi beras sebanyak 120.000 ton pada tahun 2018.

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Papua Barat Yacob Fonataba di Manokwari, Rabu, menuturkan luas lahan padi sawah dan padi ladang produktif yang dikelola petani secara keseluruhan di daerah ini mencapai 12 ribu hektare.

"Perhektare rata-rata menghasilkan beras sebanyak 5 ton dan dalam setahun kita bisa melakukan dua kali tanam," kata dia.

Yacob optimistis target tersebut tercapai pada tahun ini, mengingat potensi kesuburan tanah dan alat produksi yang dimiliki petani cukup mendukung.

"Memang ada sejumlah lahan yang tidak terlalu subur dan belum didukung dengan sarana pendukung. Hasil panen secara fariatif ada yang lebih dari 5 ton perhektare ada juga yang kurang," sebutnya.

Ia mengutarakan, pemerintah sejak tahun 2016 lalu telah melaksanakan program cetak sawah. Melalui program ini luas lahan sawah dan ladang di Papua Barat terus bertambah.

Program ini akan terus berlanjut, dengan demikian produksi beras di daerah tersebut diprediksi akan terus mengalami peningkatan. Meskipun demikian, program ini sangat bergantung pada masyarakat pemilik lahan.

"Masih banyak lahan tidur yang bisa dibuka untuk perluasan sawah. Tergantung masyakarat, siap atau tidak untuk menggarap sawah," sebutnya lagi.

Yacob mengutarakan, produksi beras di Papua Barat terus meningkat. Meskipun demikian pihaknya belum mengetahui pasti kebutuhan pertahun di daerah ini.

"Kalau dilihat selama ini Papua Barat masih mendatangkan beras dari luar. Artinya beras lokal belum mampu mencukupi kebutuhan beras penduduk," ujarnya lagi.(*)

Pewarta: Toyiban

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2018