Manokwari,(Antaranews Papua Barat)-Kepolisian Resor Manokwari, menahan Kepala Biro Pemerintahan Sekretariat Daerah Papua Barat terkait kasus dugaan korupsi pada proyek pengadaan lahan sirkuit motor prix.
Kapolres Manokwari AKBP Adam Erwindi di Manokwari, Senin, mengatakan selain menahan SE selaku Kuasa Pengguna Anggaran polisi juga menahan seorang makelar pengadaan tanah berinisial ZSA. Keduanya saat ini mendekam di ruang tahanan Polres Manokwari.
"Kami juga menyita barang bukti berupa uang sebesar Rp.950 juta dalam perkara ini," katanya.
Dia menjelaskan, penanganan kasus ini sudah tuntas. Berkas perkara sudah dilimpahkan kepada pihak Kejaksaan dan dinyatakan lengkap.
Dalam waktu dekat, penyidik akan melimpahkan tersangka dan barang bukti kasus tersebut ke Kejaksaan Negeri Manokwari.
Lebih jauh Kapolres menjelaskan, pada pengadaan lahan seluas 8 hektare yang berlokasi di Kampung Koyani Distrik Masni Manokwari ini terdapat kerugian negara sebesar Rp. 2,9 miliar. Barang bukti uang yang disita polisi merupakan bagian dari dana tersebut.
"Sisa dana yang lain sudah digunakan para tersangka dan sudah dijelaskan pada BAP (berita acara pemeriksaan). Uang Rp.950 juta ini kita amankan dari ZSA," sebutnya lagi.
Adam menambahkan, penahanan tersangka dilakukan untuk mempermudah proses pelimpahan. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak Kejaksaan terkait rencana pelimpahan tersebut.
"Dalam waktu kurang dari dua minggu kami akan limpahkan. Kita sudah berkoordinasi dan sedang menunggu kesiapan jaksa," ujarnya lagi.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2018
Kapolres Manokwari AKBP Adam Erwindi di Manokwari, Senin, mengatakan selain menahan SE selaku Kuasa Pengguna Anggaran polisi juga menahan seorang makelar pengadaan tanah berinisial ZSA. Keduanya saat ini mendekam di ruang tahanan Polres Manokwari.
"Kami juga menyita barang bukti berupa uang sebesar Rp.950 juta dalam perkara ini," katanya.
Dia menjelaskan, penanganan kasus ini sudah tuntas. Berkas perkara sudah dilimpahkan kepada pihak Kejaksaan dan dinyatakan lengkap.
Dalam waktu dekat, penyidik akan melimpahkan tersangka dan barang bukti kasus tersebut ke Kejaksaan Negeri Manokwari.
Lebih jauh Kapolres menjelaskan, pada pengadaan lahan seluas 8 hektare yang berlokasi di Kampung Koyani Distrik Masni Manokwari ini terdapat kerugian negara sebesar Rp. 2,9 miliar. Barang bukti uang yang disita polisi merupakan bagian dari dana tersebut.
"Sisa dana yang lain sudah digunakan para tersangka dan sudah dijelaskan pada BAP (berita acara pemeriksaan). Uang Rp.950 juta ini kita amankan dari ZSA," sebutnya lagi.
Adam menambahkan, penahanan tersangka dilakukan untuk mempermudah proses pelimpahan. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak Kejaksaan terkait rencana pelimpahan tersebut.
"Dalam waktu kurang dari dua minggu kami akan limpahkan. Kita sudah berkoordinasi dan sedang menunggu kesiapan jaksa," ujarnya lagi.(*)
Editor :
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2018