Manokwari, (Antaranews Papua Barat)-Muatan balik kapal tol laut dari Kabupaten Manokwari, Papua Barat, ke wilayah Jawa selama tahun 2017 masih kosong.

"Ini yang saat ini menjadi keluhan, selama ini masih kosong. Belum ada satu pun komoditas yang bisa diangkut," kata Kepala Kantor Pelni Cabang Manokwari Arief Saleh di Manokwari, Senin.

Kementerian Perdagangan sejak Agustus 2017 telah menambah komoditas yang bisa diangkut melalui kapal tol laut. Hal itu dilakukan sesuai permintaan pemerintah daerah untuk mempermudah akses perdagangan komoditas unggulan daerah.

Komoditas yang semula hanya berupa sembilan pokok kini bertambah menjadi 24 komoditas. Komoditas tersebut adalah air mineral, bawang putih, garam, kacang hijau, kacang tanah, margarin, mi instan, dan minuman ringan, obat-obatan, sayuran, susu bubuk, susu kental, teh, kopi, sarden, biskuit, pakaian jadi, serta popok bayi dan dewasa, deterjen, alat tulis, elpiji 12 kg, pakan ternak, asbes, paku, seng pelat atau seng gelombang, dan aspal.

Arief menjelaskan, saat kapal tol laut yang melayani pengangkutan barang ke Manokwari berjumlah tiga unit. Dua diantaranya milik PT Pelni satu unit lainya milik Temas.

Dalam sebulan, lanjut Arief, kapal tol laut Pelni masuk dua kali di Manokwari. Kapal Temas baru bisa melayani satu kali.

"Kita sayangkan, karena kapal tol laut belum bisa dimanfaatkan secara optimal di daerah. Kalau angkutan dari Jawa ke sini selalu full, baliknya yang masih kosong," kata dia lagi.

Arief menyebutkan, ada beberapa komoditas yang diangkut dari Manokwari, namun bukan untuk dikirim ke Jawa melainkan ke daerah lain sekitar Papua dan Papua Barat.

"Seperti Semen, dari Manokwari biasa di kirim ke wilayah Nabire dan Serui. Komoditas yang ke Jawa belum ada," sebutnya.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat berkunjung ke Manokwari belum lama ini mengutarakan, pada upaya penekanan disparitas harga program tol laut sudah cukup efektif bagi Papua Barat.

"Untuk muatan balik baru sekitar 20 sampai 30 persen. Masih banyak ruang untuk memuat komoditas unggulan daerah," kata Menteri.

Budi mengimbau, pemerintah daerah memanfaatkan program tol laut untuk mengangkat potensi yang dimiliki.

"Disini punya banyak ikan, rumput laut, komoditas pertanian hingga kehutanan. Manfaatkan program ini agar efisiensinya meningkat," sebutnya.

Ia juga mengharap PT Pelni terus berkoordinasi dengan Pemda agar muatan balik kapal tol laut meningkat.

Pada tahun 2018, Kemenhub akan menambah dua unit kapal, namun pihaknya belum dapat memastikan pengalokasian atau rute dua kapal tambahan tersebut.

"Kalau muatan balik dari sini bagus kita bisa prioritaskan agar kapal dioperasikan untuk Papua Barat," ujar Budi.(*)

Pewarta: Toyiban

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2018