Pengawasan warna negara asing (WNA) di wilayah Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat, akan diperkuat untuk mewaspadai kemungkinan terjadinya kejahatan lintas negara seperti perdagangan manusia, penyelundupan narkotika, illegal fishing dan terorisme.
"Kesepakatan kita dalam rapat Tim Pengawasan Orang Asing di Wondama pekan lalu seperti itu. Kita akan mengedepan pengawasan pada upaya pencegahan maupun penindakan kasus-kasus kejahatan antar negara," kata Ketua Tim Pora yang juga Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Manokwari, Bugie Kurniawan di Wasior, Senin.
Ia mengutarakan, Teluk Wondama memiliki potensi pariwisata dan sumber daya alam yang melimpah. Hal ini menjadi daya tarik bagi wisatawan mancanegara dan investor asing.
Kehadiran wisman dan investor ke daerah tersebut harus memberi manfaat bagi pembangunan serta kesejahteraan masyarakat setempat.
Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Teluk Wondama, Ortizans Marini pada wawancara terpisah berharap pengawasan orang asing tidak berdampak buruk terhadap kunjungan wisman. Perlu dibangun sinergi dan komunikasi intens lintas instansi dalam rangka pengawasan orang asing.
Hal itu penting agar pengawasan orang asing khususnya terhadap para turis mancanegara dilakukan secara terukur supaya tidak menghadirkan kesan negatif yang bisa berdampak buruk pada citra pariwisata Wondama.
“Terutama kalau ada kapal turis masuk di Taman Nasional Teluk Cenderawasih bagaimana kita hadapi itu. Ke depan Tim Pora bangun komunikasi yang intens lagi soal orang asing sehingga kita bisa mengetahui kapal asing yang masuk ini sudah punya ijin dan sebagainyasehingga imej yang kita berikan kepada orang asing itu kita tetap welcome,“ kata Marini.
Sesuai data Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih (TNTC), jumlah turis mancanegara yang berkunjung ke TNTC terus mengalami peningkatan setiap tahun. Pada 2017 turis asing yang masuk sebanyak 2.094 orang meningkat menjadi 3.222 orang pada 2018.
Sementara pada 2019 sampai dengan September, tercatat sebanyak 2.159 turis luar negeri telah menghabiskan waktu pesiar mereka di TNTC.
“Yang paling banyak dari 10 negara itu turis dari Australia, Amerika Serikat dan Swiss, tapi sifatnya bervariasi setiap tahun bisa berubah-ubah, “ ujar Kabid Wilayah II Wasior BBTNTC Manerep Siregar.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2019
"Kesepakatan kita dalam rapat Tim Pengawasan Orang Asing di Wondama pekan lalu seperti itu. Kita akan mengedepan pengawasan pada upaya pencegahan maupun penindakan kasus-kasus kejahatan antar negara," kata Ketua Tim Pora yang juga Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Manokwari, Bugie Kurniawan di Wasior, Senin.
Ia mengutarakan, Teluk Wondama memiliki potensi pariwisata dan sumber daya alam yang melimpah. Hal ini menjadi daya tarik bagi wisatawan mancanegara dan investor asing.
Kehadiran wisman dan investor ke daerah tersebut harus memberi manfaat bagi pembangunan serta kesejahteraan masyarakat setempat.
Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Teluk Wondama, Ortizans Marini pada wawancara terpisah berharap pengawasan orang asing tidak berdampak buruk terhadap kunjungan wisman. Perlu dibangun sinergi dan komunikasi intens lintas instansi dalam rangka pengawasan orang asing.
Hal itu penting agar pengawasan orang asing khususnya terhadap para turis mancanegara dilakukan secara terukur supaya tidak menghadirkan kesan negatif yang bisa berdampak buruk pada citra pariwisata Wondama.
“Terutama kalau ada kapal turis masuk di Taman Nasional Teluk Cenderawasih bagaimana kita hadapi itu. Ke depan Tim Pora bangun komunikasi yang intens lagi soal orang asing sehingga kita bisa mengetahui kapal asing yang masuk ini sudah punya ijin dan sebagainyasehingga imej yang kita berikan kepada orang asing itu kita tetap welcome,“ kata Marini.
Sesuai data Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih (TNTC), jumlah turis mancanegara yang berkunjung ke TNTC terus mengalami peningkatan setiap tahun. Pada 2017 turis asing yang masuk sebanyak 2.094 orang meningkat menjadi 3.222 orang pada 2018.
Sementara pada 2019 sampai dengan September, tercatat sebanyak 2.159 turis luar negeri telah menghabiskan waktu pesiar mereka di TNTC.
“Yang paling banyak dari 10 negara itu turis dari Australia, Amerika Serikat dan Swiss, tapi sifatnya bervariasi setiap tahun bisa berubah-ubah, “ ujar Kabid Wilayah II Wasior BBTNTC Manerep Siregar.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2019