Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Papua Barat meningkatkan layanan penukaran untuk menarik uang lusuh yang beredar di daerah tersebut.

"Kami ingin uang yang beredar di masyarakat benar-benar uang yang masih layak edar. Yang lusuh dan rusak kami tarik diganti dengan yang baru," kata Deputi Kepala BI Papua Barat FX Widarto di Manokwari, Jumat.

Dia menjelaskan, BI rutin melaksanakan layanan kas keliling. Sejak awal September 2019 frekuensi layanan kas keliling ditingkatkan.

"Sebelumnya kami hanya melakukan layanan beberapa kali dalam seminggu. Sekarang setiap hari terutama untuk wilayah kota Manokwari," ujarnya.

Menurutnya, antusiasme masyarakat dalam menukarkan uang lusuh dan rusak cukup besar. Selama September terkumpul lebih dari Rp12,419 miliar dari masyarakat baik di Manokwari maupun daerah lain.

"Bulan Oktober dari tanggal 1 hingga 4 sudah mencapai Rp436,75 juta dan di Manokwari untuk hari ini saja sekitar Rp162,5 juta. Masyarakat cukup senang, karena mereka mendapat uang baru," sebutnya.

Widarto menjelaskan, hasil penukaran uang yang dari masyarakat akan diolah. Uang yang masih layak akan kembali diedarkan sedangkan yang lusuh atau rusak akan dimusnahkan.

Peleburan uang baik kertas maupun logam dilakukan di Makassar, Sulawesi Selatan dan Jayapura, Papua. BI Papua Barat belum memiliki alat sehingga peleburan harus dilakukan di daerah lain.

Ia mempersilahkan masyarakat memanfaatkan layanan kas keliling yang dilakukan BI, baik di Manokwari maupun daerah lainya.

"Untuk pemilik kios, warung makan dan seluruh usaha lainya kalau menerima uang lusuh jangan kembali diedarkan. Disimpan saja dan tukar melalui layanan kas keliling kami," katanya.

Pewarta: Toyiban

Editor : Key Tokan A


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2019