Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sorong, Provinsi Papua Barat Daya memperkuat sumber daya manusia (SDM) orang asli Papua (OAP) di bidang ternak ayam ras petelur dan ayam ras pedaging sebagai bagian dari pemberdayaan.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024
Kepala Bidang Sarana Prasarana dan Penyuluhan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sorong, Septinus Lasarus Lobat, di Sorong, Kamis, menjelaskan pemberdayaan ke masyarakat OAP merupakan kebijakan pemerintah untuk meningkatkan kapasitas mereka untuk mampu menjadi peternak ayam ras petelur dan ayam ras pedaging.
"Kita berdayakan mereka melalui pelatihan bagaimana sistem pemeliharaan ayam petelur dan ayam pedaging yang baik dan benar supaya nantinya bisa menunjang ekonomi mereka ke depan," jelas dia.
Tujuan dari pelatihan peningkatan kapasitas ini adalah untuk membentuk kemandirian peternak ayam OAP dalam mengelola dan mengembangkan usaha peternakan ayam sehingga nantinya tidak berharap dari bantuan dari pemerintah.
"Karena kita membantu mereka melalui dana Otsus, sehingga diharapkan nantinya setelah pelatihan ini mereka sudah bisa mandiri dalam membudidayakan peternakan ayam," ujar dia.
Jumlah OAP yang menjadi peternak ayam petelur sebanyak 16 orang, kemudian peternak ayam pedaging berjumlah 19 orang sehingga ditotalkan menjadi 35 OAP.
Menurut dia, potensi budidaya ayam petelur dan ayam pedaging di Kabupaten Sorong sangat menjanjikan, sehingga peluang ini harus ditangkap dengan mempersiapkan sumber daya manusia OAP di bidang itu untuk menjawab pasar tersebut.
"Kita dari Pemerintah Kabupaten Sorong juga telah membuka pasar bagi para peternak ayam ini melalui kerja sama dengan beberapa toko dan distributor lain di Kabupaten Sorong," ucap dia.
Tujuannya adalah, ketika budidaya usaha ternak ayam petelur dan pedaging oleh OAP mengalami peningkatan, langsung dipasarkan ke tempat yang telah menjalin kerja sama dengan pemerintah.
"Jadi kita sudah siapkan pasarnya, tinggal mereka berupaya dengan sebaik mungkin untuk mengembangkan usaha itu, karena pasarnya sudah ada," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024