Dinas Kesehatan Manokwari, Papua Barat menyediakan laboratorium air yang dapat dimanfaatkan warga guna mengecek kualitas dan kelayakan air yang dikonsumsi.
Plt Kepala Dinkes Manokwari, Marthen Rantetampang di Manokwari, Senin mengatakan laboratorium air tersebut awalnya berfungsi untuk melakukan uji kelayakan air yang digunakan para pengusaha air galon.
"Bagi masyarakat yang ingin mengetahui kualitas airnya bisa dilihat di laboratorium air di Kantor Dinkes Manokwari," ujarnya.
Ia menjelaskan, tempat untuk melakukan pemeriksaan dan analisis kualitas air berdasarkan pengujian fisik, biologi dan kimia.
Pemeriksaan air bertujuan untuk memastikan air yang dijual oleh pengusaha galon minuman aman dikonsumsi dan memenuhi standar kesehatan.
Pemeriksaan dilakukan sebagai upaya pengawasan dari Dinkes Manokwari terhadap pengusaha galon sehingga tidak merugikan kesehatan masyarakat.
"Namun yang jadi persoalan, pengusaha galon ini kan tidak kita cek setiap hari. Barangkali saat kita cek dia ambil dari mata air sumber A yang kualitasnya baik, tapi kemudian setelah itu dia berpindah ke mata air lain yang kualitasnya tidak baik, itu di luar kontrol kita," ujarnya.
Ia mengatakan, di Kabupaten Manokwari terlalu banyak sumber mata air yang dapat digunakan pengusaha galon sehingga pihaknya tidak bisa melakukan pengeceka satu per satu.
Langkah yang bisa dilakukan adalah mendorong masyarakat untuk melaporkan bagi yang kualitas airnya jelek, atau yang ingin tahu kualitas air dari pengusaha galon, dapat mengecek di laboratorium air Dinkes Manokwari.
"Setelah kita periksa ternyata kualitas air dari pengusaha galon ini jelek maka kita akan telusuri sumber airnya. Jika ternyata kualitas sumber air bagus, berarti pengaruh sarana prasarana penyimpanan air dari pengusaha galon," katanya.
"Tapi jika kualitas sumber air jelek, kita beri rekomendasi larangan mengambil dari sumber air itu lagi, kita akan rekomendasikan sumber mata air lain yang layak dikonsumsi dan dijual," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024
Plt Kepala Dinkes Manokwari, Marthen Rantetampang di Manokwari, Senin mengatakan laboratorium air tersebut awalnya berfungsi untuk melakukan uji kelayakan air yang digunakan para pengusaha air galon.
"Bagi masyarakat yang ingin mengetahui kualitas airnya bisa dilihat di laboratorium air di Kantor Dinkes Manokwari," ujarnya.
Ia menjelaskan, tempat untuk melakukan pemeriksaan dan analisis kualitas air berdasarkan pengujian fisik, biologi dan kimia.
Pemeriksaan air bertujuan untuk memastikan air yang dijual oleh pengusaha galon minuman aman dikonsumsi dan memenuhi standar kesehatan.
Pemeriksaan dilakukan sebagai upaya pengawasan dari Dinkes Manokwari terhadap pengusaha galon sehingga tidak merugikan kesehatan masyarakat.
"Namun yang jadi persoalan, pengusaha galon ini kan tidak kita cek setiap hari. Barangkali saat kita cek dia ambil dari mata air sumber A yang kualitasnya baik, tapi kemudian setelah itu dia berpindah ke mata air lain yang kualitasnya tidak baik, itu di luar kontrol kita," ujarnya.
Ia mengatakan, di Kabupaten Manokwari terlalu banyak sumber mata air yang dapat digunakan pengusaha galon sehingga pihaknya tidak bisa melakukan pengeceka satu per satu.
Langkah yang bisa dilakukan adalah mendorong masyarakat untuk melaporkan bagi yang kualitas airnya jelek, atau yang ingin tahu kualitas air dari pengusaha galon, dapat mengecek di laboratorium air Dinkes Manokwari.
"Setelah kita periksa ternyata kualitas air dari pengusaha galon ini jelek maka kita akan telusuri sumber airnya. Jika ternyata kualitas sumber air bagus, berarti pengaruh sarana prasarana penyimpanan air dari pengusaha galon," katanya.
"Tapi jika kualitas sumber air jelek, kita beri rekomendasi larangan mengambil dari sumber air itu lagi, kita akan rekomendasikan sumber mata air lain yang layak dikonsumsi dan dijual," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024