Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Manokwari, Papua Barat, mencatat realisasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) periode Januari-September 2024 telah mencapai Rp1,459 miliar dari target sebanyak Rp1,841 miliar.
Kepala Imigrasi Kelas I Non TPI Manokwari Iman Teguh Adianto di Manokwari, Rabu, mengatakan sumber PNBP berasal dari penerbitan paspor, penerbitan izin keimigrasian bagi warga negara asing, dan pendapatan lain seperti biaya izin tinggal lewat batas (overstay).
"Sekarang capaian PNBP sudah 79 persen dan kami terus berupaya agar bisa mencapai target hingga akhir tahun ini," ucap Iman Teguh.
Ia menjelaskan realisasi PNBP dari penerbitan paspor sebanyak Rp1,041 miliar, biaya penerbitan izin keimigrasian untuk WNA Rp382,65 juta, dan sisanya disumbang oleh biaya pelayanan keimigrasian lainnya.
Imigrasi juga telah membuka layanan percepatan penerbitan paspor dengan tambahan biaya yang tercatat sebagai PNBP sebesar Rp1 juta untuk satu paspor baik paspor elektronik maupun paspor biasa.
"Contoh biaya penerbitan paspor elektronik Rp650 ribu, dan kalau pakai fasilitas percepatan maka harus tambah Rp1 juta. Ini bukan pungutan liar," ujarnya.
Dia menyebut pemanfaatan fasilitas percepatan penerbitan paspor di wilayah kerja Imigrasi Manokwari masih sangat minim dengan jumlah pemohon terhitung dari Januari-September 2024 hanya 93 orang.
Penyelesaian proyek Train 3 LNG Tangguh di Kabupaten Teluk Bintuni juga sangat memengaruhi penurunan kinerja PNBP dari komponen penerbitan dokumen keimigrasian bagi tenaga kerja asing.
"Makanya kami genjot pada pendapatan PNBP paspor," ucap dia.
Ia mengatakan upaya meningkatkan PNBP paspor dilakukan melalui peluncuran 16 program inovasi baik itu layanan berbasis digital maupun konvensional sejak 2024.
Lanan yang dimaksud meliputi pelayanan Si Maleo (siap melayani Anda lewat mobile), Jajan Papeda (jelajah layanan paspor pergi ke daerah), eazy passport, Lantatur (layanan tanpa turun), dan layanan Pigi HAJI (pelayanan imigrasi go invite haji).
Kemudian layanan POS (paspor orang sakit) layanan biometrik bagi warga negara asing pada LNG Tangguh Teluk Bintuni, layanan delivery paspor bagi kelompok rentan, paspor simpatik, layanan paspor merdeka, layanan sms notifikasi paspor selesai, dan M-Paspor.
Selain itu, terdapat layanan ramah HAM bagi penyandang disabilitas, lansia, ibu hamil dan balita. Imigrasi juga luncurkan aplikasi penyimpanan dan pengambilan berkas yang telah selesai, layanan PINANG (pelaporan informasi orang asing), dan layanan PACE MIDO (penyebaran cepat media informasi dalam jaringan).
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024
Kepala Imigrasi Kelas I Non TPI Manokwari Iman Teguh Adianto di Manokwari, Rabu, mengatakan sumber PNBP berasal dari penerbitan paspor, penerbitan izin keimigrasian bagi warga negara asing, dan pendapatan lain seperti biaya izin tinggal lewat batas (overstay).
"Sekarang capaian PNBP sudah 79 persen dan kami terus berupaya agar bisa mencapai target hingga akhir tahun ini," ucap Iman Teguh.
Ia menjelaskan realisasi PNBP dari penerbitan paspor sebanyak Rp1,041 miliar, biaya penerbitan izin keimigrasian untuk WNA Rp382,65 juta, dan sisanya disumbang oleh biaya pelayanan keimigrasian lainnya.
Imigrasi juga telah membuka layanan percepatan penerbitan paspor dengan tambahan biaya yang tercatat sebagai PNBP sebesar Rp1 juta untuk satu paspor baik paspor elektronik maupun paspor biasa.
"Contoh biaya penerbitan paspor elektronik Rp650 ribu, dan kalau pakai fasilitas percepatan maka harus tambah Rp1 juta. Ini bukan pungutan liar," ujarnya.
Dia menyebut pemanfaatan fasilitas percepatan penerbitan paspor di wilayah kerja Imigrasi Manokwari masih sangat minim dengan jumlah pemohon terhitung dari Januari-September 2024 hanya 93 orang.
Penyelesaian proyek Train 3 LNG Tangguh di Kabupaten Teluk Bintuni juga sangat memengaruhi penurunan kinerja PNBP dari komponen penerbitan dokumen keimigrasian bagi tenaga kerja asing.
"Makanya kami genjot pada pendapatan PNBP paspor," ucap dia.
Ia mengatakan upaya meningkatkan PNBP paspor dilakukan melalui peluncuran 16 program inovasi baik itu layanan berbasis digital maupun konvensional sejak 2024.
Lanan yang dimaksud meliputi pelayanan Si Maleo (siap melayani Anda lewat mobile), Jajan Papeda (jelajah layanan paspor pergi ke daerah), eazy passport, Lantatur (layanan tanpa turun), dan layanan Pigi HAJI (pelayanan imigrasi go invite haji).
Kemudian layanan POS (paspor orang sakit) layanan biometrik bagi warga negara asing pada LNG Tangguh Teluk Bintuni, layanan delivery paspor bagi kelompok rentan, paspor simpatik, layanan paspor merdeka, layanan sms notifikasi paspor selesai, dan M-Paspor.
Selain itu, terdapat layanan ramah HAM bagi penyandang disabilitas, lansia, ibu hamil dan balita. Imigrasi juga luncurkan aplikasi penyimpanan dan pengambilan berkas yang telah selesai, layanan PINANG (pelaporan informasi orang asing), dan layanan PACE MIDO (penyebaran cepat media informasi dalam jaringan).
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024