Dinas Kesehatan (Dinkes) Manokwari, Papua Barat, pada tahun ini secara bertahap membekali seluruh kader posyandu terkait 25 kompetensi layanan primer.
Plt. Kepala Dinkes Manokwari Marthen L. Rantetampang di Manokwari, Jumat, mengatakan pembekalan pada kader posyandu untuk memperkuat pelayanan kesehatan di tingkat pertama yaitu posyandu.
"Para kader posyandu di Manokwari nantinya akan mendapatkan uji kompetensi sehingga mereka berkompeten dalam menjalankan tugas-tugas sebagai kader," ujarnya.
Ia mengatakan, peran kader posyandu sangat penting karena sebagai pemberi layanan primer, sebelum dirujuk ke tingkat lanjutan seperti ke puskesmas pembantu, puskesmas, hingga rumah sakit.
Kader posyandu harus memiliki dan memahami 25 kompetensi diantaranya mengetahui cara mengukur tinggi dan menimbang berat badan anak, mengetahui cara membuat larutan gula garam atau oralit.
Peningkatan kapasitas para kader tersebut akan dilakukan secara bertahap mengingat banyaknya kader posyandu di Kabupaten Manokwari.
Kader posyandu di Manokwari berjumlah ribuan orang dan tidak semua kader posyandu pernah mengenyam pendidikan kesehatan secara khusus.
"Kader ini lebih banyak dari masyarakat biasa yang sukarela mengurus posyandu, namun mereka wajib memiliki kompetensi sehingga tidak sembarangan dalam menjalankan tugas,” ujarnya.
Ia menjelaskan, setiap tahun pihaknya memang secara rutin memberikan pelatihan kepada kader posyandu terutama yang aktif.
Hingga tahun ini sudah ada 600 kader posyandu yang tersebar di beberapa wilayah kerja puskesmas di Manokwari telah diberi pelatihan dasar sebagai kader.
"Namun, untuk pembekalan 25 kompetensi ini belum kita berikan. Mulai tahun ini kita akan berikan secara bertahap karena ke depan setiap kader harus menjalani uji kompetensi," ujarnya.*
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024
Plt. Kepala Dinkes Manokwari Marthen L. Rantetampang di Manokwari, Jumat, mengatakan pembekalan pada kader posyandu untuk memperkuat pelayanan kesehatan di tingkat pertama yaitu posyandu.
"Para kader posyandu di Manokwari nantinya akan mendapatkan uji kompetensi sehingga mereka berkompeten dalam menjalankan tugas-tugas sebagai kader," ujarnya.
Ia mengatakan, peran kader posyandu sangat penting karena sebagai pemberi layanan primer, sebelum dirujuk ke tingkat lanjutan seperti ke puskesmas pembantu, puskesmas, hingga rumah sakit.
Kader posyandu harus memiliki dan memahami 25 kompetensi diantaranya mengetahui cara mengukur tinggi dan menimbang berat badan anak, mengetahui cara membuat larutan gula garam atau oralit.
Peningkatan kapasitas para kader tersebut akan dilakukan secara bertahap mengingat banyaknya kader posyandu di Kabupaten Manokwari.
Kader posyandu di Manokwari berjumlah ribuan orang dan tidak semua kader posyandu pernah mengenyam pendidikan kesehatan secara khusus.
"Kader ini lebih banyak dari masyarakat biasa yang sukarela mengurus posyandu, namun mereka wajib memiliki kompetensi sehingga tidak sembarangan dalam menjalankan tugas,” ujarnya.
Ia menjelaskan, setiap tahun pihaknya memang secara rutin memberikan pelatihan kepada kader posyandu terutama yang aktif.
Hingga tahun ini sudah ada 600 kader posyandu yang tersebar di beberapa wilayah kerja puskesmas di Manokwari telah diberi pelatihan dasar sebagai kader.
"Namun, untuk pembekalan 25 kompetensi ini belum kita berikan. Mulai tahun ini kita akan berikan secara bertahap karena ke depan setiap kader harus menjalani uji kompetensi," ujarnya.*
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024