Wasior (ANTARA)-Pemerintah Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat mengharapkan lembaga gereja berperan aktif memberi penyadaran spiritual bagi generasi muda agar tidak mudah terjerumus dalam kebiasaan negatif seperti mabuk-mabukan, narkoba, bergaulan bebas juga prilaku hedonis lainnya.

Wakil Bupati Teluk Wondama Paulus Yulius Indubri pada peresmian gereja
Jemaat Domine Amos Worisio Kampung Ramiki Distrik Wasior belum lama ini mengatakan generasi muda di daerah saat ini dihadapkan dengan krisis identitas. Hal tersebut ditandai dengan pola hidupnya acuh tak acuh, santai dan suka hura-hura, miskin cita-cita hingga erosi idealisme.

"Sehubungan dengan itu pemerintah sangat mengharapkan peran dan bantuan warga gereja, para pemuka agama termasuk para pendeta dan tokoh gereja. Kontribusi dan partisipasi aktif mereka diharapkan dalam mengatasi berbagai krisis tersebut," kata Indubri.

Dalam rangka mewujudkan kedamaian dan ketentraman, Wakil Bupati juga mengimbau masyarakat selalu menjaga ketenangan hidup dan kejernihan dalam bertindak dan berpikir. Warga pun diminta tidam mudah terpancing dengan isu-isu yang belum terbukti kebenarannya.

"Selain itu semua pihak diharapkan bahu membahu dalam upaya mensejahterakan masyarakat," ujarnya lagi.

Gedung Gereja Jemaat Domine Amos Worisio di Ramiki dibangun secara swadaya oleh warga kampung setempat selama 4 tahun sejak 2014. Pembangunan rumah ibadah tersebut menghabiskan dana Rp.318 juta yang merupakan sumbangan dari warga Kristen setempat serta bantuan dari para donatur.

"Kami dari Klasis mengapresiasi kemandirian warga jemaat di sini yang bisa membangun gedung gereja secara swadaya. Harapan kami dengan adanya gedung gereja ini, warga jemaat di sini selalu setiap beribadah kepada Tuhan,"kata Wakil Ketua Klasis GKI Teluk Wondama Pendeta Barnabas Wonggor. (***)

Pewarta: Zack Tonu Bala

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2017