Pemerintah Kabupaten Sorong Selatan Papua Barat Daya menggelar pasar murah di distrik Teminabuan, dalam rangka mengendalikan inflasi di wilayah itu.

Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Sorsel Johan Hendrik Kokorule di Teminabuan Rabu mengatakan, dalam situasi inflasi daerah, pemerintah terus berupaya untuk menekan lonjakan harga yang dapat mempengaruhi daya beli masyarakat.

"Melalui pasar murah tersebut selain mengendalikan inflasi daerah juga menyasar pada program pemerintah pusat, yakni menekan angka kemiskinan ekstrem dan penanganan stunting," kata Kokorule.

Ia menjelaskan, langkah ini menjadi salah satu aksi Pemkab dalam meminimalisasi dampak situasi inflasi. Selain itu juga akan bersinggungan dengan tiga program pemerintah pusat yaitu, kemiskinan ekstrem, stunting, dan inflasi daerah.

"Untuk mengoptimalkan program pemerintah maka perlu bersinergi antara Pemkab dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah -TPID-. Ke depan program yang belum terakomodasi dapat dirancang dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah -APBD- tahun 2025, sehingga program-program itu bisa berjalan dengan baik," tegas Kokorule.

"Kita coba melihat program-program yang hari ini tidak terakomodasi, program ini juga kita lihat di situasi tiba-tiba inflasi, miskin ekstrem, stunting, maka pemerintah daerah berupaya bisa mendesain apa program yang tidak terlaksana, mungkin pasar murah kita akan genjot lebih efektif lagi di APBD 2025," ujar Kokorule.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM (Disperindagkop) setempat Agustinus Wamafma mengungkapkan, program pasar murah tersebut akan dilakukan di beberapa distrik di Sorsel. Program ini dengan sasaran masyarakat yang kurang mampu untuk mendapatkan kebutuhan pokok yang murah.

"Hari ini melakukan satu tahapan yaitu pengendalian inflasi dalam bentuk kegiatan pasar murah, kita rencanakan akan berjalan di beberapa distrik, kurang lebih ada empat distrik nanti kita akan lakukan, distrik Fkour, Salkma, dan mungkin kita di distrik Saifi atau Seremuk nanti kita liat sesuai situasi, kalau sekarang di Teminabuan kita sipkan 300 paket," kata Agustinus.

Sejumlah bahan pokok yang dipasarkan di antaranya beras ukuran berat 5 kilogram, minyak goreng satu liter, telur, kacang hijau, gula pasir, susu kental manis, kopi, dan teh yang dibandrol dengan harga Rp100.000.
 

Pewarta: Paulus Pulo

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024