Rektor Universitas Andalas (Unand), Padang, Sumatera Barat, Efa Yonnedi, mengatakan perguruan tinggi tersebut menerima puluhan mahasiswa yang merupakan putra dan putri asal Tanah Papua pada tahun akademik 2024-2025.
"Pada tahun ini Universitas Andalas menerima 31 mahasiswa yang merupakan putra dan putri asal Papua sebagai bentuk afirmasi perguruan tinggi terhadap pendidikan tinggi," kata Rektor Unand di Padang, Senin.
Hal itu disampaikan Rektor Unand pada kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Unand yang dirangkai dalam bimbingan aktivitas kampus dalam tradisi ilmiah atau Bakti Unand bagi 6.906 mahasiswa baru.
Eks konsultan Bank Dunia tersebut mengatakan penerimaan puluhan mahasiswa Papua merupakan program Afirmasi Pendidikan (Adik) yang telah dijalankan sejak beberapa tahun lalu. Selain, itu kampus tersebut juga berkolaborasi dengan pemerintah daerah untuk menggaet calon mahasiswa daerah tertinggal, terdepan dan terluar atau 3T.
Kerja sama bersama bidang pendidikan itu diwujudkan dengan bantuan atau sokongan beasiswa yang dianggarkan pemerintah daerah kepada mahasiswa yang termasuk kategori ekonomi menengah ke bawah. Program ini merupakan komitmen Unand dengan pemerintah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia khususnya di daerah 3T.
"Kerja sama ini sudah kita jalankan dengan Kabupaten Padang Pariaman dan Kabupaten Solok Selatan. Namun, sayangnya tahun ini belum ada yang lolos karena terkendala anggaran pemerintah daerah," kata Efa Yonnedi.
Kendati demikian, rektor menegaskan setiap tahunnya perguruan tinggi tertua di luar Pulau Jawa tersebut selalu membuka kesempatan kepada mahasiswa daerah 3T, dan pemerintah daerah untuk memajukan pendidikan tinggi.
"Jadi, setiap tahun kita selalu menawarkan ke pemerintah daerah untuk mengafirmasi anak-anak yang termasuk ke dalam kategori ekonomi lemah atau kemiskinan ekstrem," ujar dia.
Khusus calon mahasiswa daerah 3T, Unand tidak memberlakukan tes atau ujian layaknya calon mahasiswa lain. Namun, seluruhnya diterima berdasarkan kerja sama yang digagas Unand dengan pemerintah daerah, ucap rektor.
Pada tahun akademi 2024-2025 Unand menerima 6.906 mahasiswa baru dari berbagai jalur penerimaan. Jumlah itu masih bisa bertambah mengingat adanya perpanjangan masa pendaftaran ulang. Kebijakan ini diterapkan kampus atas pertimbangan kondisi perekonomian masyarakat di Ranah Minang yang belum stabil menyusul bencana alam yang melanda sejumlah daerah pada Mei 2024.
"Kebijakan ini kami keluarkan bagi mahasiswa yang kesulitan keuangan, dan mereka bisa mendaftar hingga 8 Agustus 2024," tambah dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024