Sebanyak 29 calon anggota dewan perwakilan rakyat kabupaten (DPRK) atau DPRD jalur otonomi khusus (otsus) Manokwari mengikuti tahapan seleksi terakhir berupa tes pemaparan makalah dan wawancara.

Kepala Bidang Politik Dalam Negeri (Poldagri) Badan Kesbangpol Manokwari Harry Ramandey di Manokwari, Kamis, mengatakan tes wawancara dilakukan oleh lima anggota panitia seleksi (pansel) Kabupaten Manokwari dengan ketua Eduard Toansiba.

"Hari ini merupakan tahapan terakhir tes yaitu pemaparan makalah dan wawancara. Kita di Kesbangpol yang memfasilitasi seluruh tahapan seleksi DPRK," kata Harry.

Ia menjelaskan, sebelum tes terakhir yaitu pemaparan makalah dan wawancara, para calon anggota DPRK tersebut telah melaksanakan tes kesehatan, kejiwaan, dan psikologi pada Rabu (31/7).

Nantinya, penilaian dari seluruh hasil tes akan menentukan siapa yang akan duduk di kursi DPRK Manokwari periode 2024-2029. Dimana kuota DPRK Manokwari berjumlah delapan orang dengan 30 persen perempuan.

"Anggota DPRK adalah pejabat publik jadi tidak bisa perekrutan dilakukan dengan seenaknya saja. Mereka harus menjalani tes kesehatan lengkap, kesehatan, psikologi dan terakhir tes wawancara. Hasilnya bisa diketahui setelah seluruh tes keluar nilainya," ujarnya.

Ia menjelaskan, 29 calon anggota DPRK tersebut merupakan hasil penunjukkan dari enam sub suku asli Manokwari yaitu Meyah, Hatam, Sough, Mansim/Boray, Moile dan Doreri.

Setiap sub suku telah melaksanakan musyawarah adat (musdat) untuk mengusulkan orang-orang yang dijadikan calon anggota DPRK. Nama-nama hasil musdat kemudian didaftarkan pada Dewan Adat Papua (DAP) Wilayah III Papua Barat.

Selanjutnya DAP akan menyerahkan berkas calon anggota DPRK pada pantia seleksi (Pansel) tingkat kabupaten untuk seleksi dan memilih delapan orang terbaik yang dijadikan anggota DPRK.

Untuk duduk sebagai anggota DPRK, setiap sub suku mempunyai kuota masing-masing yaitu Doreri dua kursi, Meyah dua kursi, Hatam satu kursi, Sough satu kursi, Mansim/Boray satu kursi dan Suku Moile satu kursi

"Jadi pada seleksi ini, peserta bersaing dengan suku mereka sendiri tidak dengan suku lain. Misalnya Doreri utus delapan orang. Jadi, nanti delapan orang yang bersaing sendiri untuk merebut kursi dari Doreri karena tiap suku punya kuota masing-masing," jelasnya.

Ramandey menambahkan seleksi calon anggota DPRK Manokwari harus sudah selesai sebelum pelantikan DPRD Manokwari periode 2024-2029 yang akan dilaksanakan akhir Agustus.

"Kita berharap pelantikan DPRK akan berbarengan dengan pelantikan DPRD jalur parpol. Sehingga semua proses seleksi dan penetapan SK harus selesai sebelum akhir Agustus," ujarnya.
 

Pewarta: Ali Nur Ichsan

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024