Seorang aktivis literasi di Kabupaten Manokwari, Papua Barat, menyatakan gerakan literasi di daerah itu membutuhkan upaya secara masif, baik di wilayah kampung maupun perkotaan.

Ketua Komunitas Suka Membaca (KSM) Manokwari Lamek Dowansiba di Manokwari, Minggu mengatakan literasi merupakan kebutuhan, baik bagi anak-anak maupun orang dewasa agar mereka dapat mengakses seluruh informasi.

"Literasi dasar, seperti membaca, menulis dan lain sebagainya merupakan jendela. Bagi anak-anak Papua ini harus didorong agar mereka dapat mengakses seluruh informasi yang dapat mendorong mereka untuk maju," katanya.

Menurutnya, untuk Manokwari dan Papua Barat secara umum, gerakan literasi sekaligus berfungsi sebagai pendorong mutu pendidikan di daerah itu. Karena itu ia mengajak pemerintah daerah serta seluruh elemen mengembangkan literasi di lingkungannya masing-masing.

Saat ini, ia sedang mengembangkan literasi berbasis kampung, yakni Kampung Maisiepi Distrik Manokwari Selatan yang menjadi program percontohan.

"Ini kami laksanakan secara sukarela dan menyasar anak-anak usia SD maupun SMP. Motivasi kami, anak-anak ini tidak boleh tertinggal dari yang lain," katanya.

Saat ini, lanjut Dowansiba, sudah ada sejumlah komunitas literasi di Manokwari. Ia berharap, semakin banyak komunitas serupa agar gerakan literasi di daerah tersebut semakin masif menyentuh seluruh wilayah.

"Untuk literasi berbasis kampung, sepertinya baru ada di Kampung Maisiepi. Di Kabupaten Pegunungan Arfak, kami sedang menjajaki salah satu kampung di Distrik Sururey. Mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa juga dibentuk komunitas literasi di sana," ujarnya.

Untuk Kampung Maisiepi, Lamek berencana mendeklarasikan sebagai sebagai Kampung Literasi. Kedepan, ia ingin gerakan literasi tak hanya menyentuh anak-anak, para orang tua pun diharapkan bisa menerima manfaatnya.

"Sudah ada rumah baca yang dibangun di lingkungan gereja. Kami punya harapkan, mudah-mudahan nanti bisa ada perpustakaan kampung dan berbagai bahan bacaan tersedia di situ," katanya.

Ia menambahkan, saat ini angka buta aksara di Manokwari masih cukup tinggi. Gerakan literasi diharapkan dapat menekan kasus buta aksara di daerah tersebut.

"IPM (Indeks Pembangunan Manusia) Papua Barat sangat rendah, jauh dari daerah lain. Melalui gerakan literasi kami yakin bisa ditingkatkan, namun tentu perlu peran serta pemerintah daerah," katanya.

Pewarta: Toyiban

Editor : Key Tokan A


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2019