Capaian imunisasi polio di Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat 76,2 persen atau 36.383 dari jumlah sasaran sebanyak 47.747 anak berusia 0-7 tahun 11 bulan 29 hari.
Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan Manokwari Marthen Rantetampang di Manokwari, Senin, mengatakan capaian imunisasi tersebut berdasarkan data yang diterima tanggal 4 Juli 2024.
"Pada pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) tahun 2024 kita targetkan 95 persen anak bisa mendapatkan imunisasi polio, jadi capaian kita masih di bawah target," katanya.
Capaian imunisasi yang masih di bawah target, pihaknya berupaya melakukan langkah-langkah percepatan dalam pemberian imunisasi.
Salah satunya adalah melakukan koordinasi dengan pemangku kepentingan di sektor lain seperti ketua RT dan RW, lurah, kepala kampung termasuk tokoh-tokoh agama hingga kader posyandu.
Dinkes tidak bisa bekerja sendiri dan membutuhkan pihak-pihak tersebut untuk menggerakkan masyarakat agar membawa anak mereka mendapat imunisasi polio baik di posyandu maupun pos pelayanan imunisasi polio.
"Masih ada orangtua yang enggan memberi anaknya imunisasi polio. Entah ada pertimbangan apa atau ada pengalaman sebelumnya sehingga orang tua enggan membawa anaknya mendapat imunisasi polio," ujarnya.
Ia mengatakan rendahnya capaian imunisasi juga terjadi puskesmas pada daerah perkotaan seperti Puskesmas Pasir Putih, Puskesmas Sanggeng dan Puskesmas Wosi. Padahal puskesmas tersebut berada wilayah padat penduduk.
Menurutnya, hal itu terjadi karena kesadaran orang tua untuk memberikan anak imunisasi polio masih rendah. Padahal imunisasi merupakan salah satu hak dasar anak untuk tumbuh sehat.
Imunisasi polio penting untuk dilakukan untuk memutus mata rantai dan mencegah terjadinya infeksi virus polio yang dapat menimbulkan kelumpuhan permanen pada anak.
"Imunisasi polio ini pemberiannya hanya lewat tetes di mulut jadi mudah dan tidak memiliki efek apa-apa pada anak. Pengetahuan ini yang perlu kita sampaikan pada orang tua melalui pihak-pihak lain tadi," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024
Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan Manokwari Marthen Rantetampang di Manokwari, Senin, mengatakan capaian imunisasi tersebut berdasarkan data yang diterima tanggal 4 Juli 2024.
"Pada pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) tahun 2024 kita targetkan 95 persen anak bisa mendapatkan imunisasi polio, jadi capaian kita masih di bawah target," katanya.
Capaian imunisasi yang masih di bawah target, pihaknya berupaya melakukan langkah-langkah percepatan dalam pemberian imunisasi.
Salah satunya adalah melakukan koordinasi dengan pemangku kepentingan di sektor lain seperti ketua RT dan RW, lurah, kepala kampung termasuk tokoh-tokoh agama hingga kader posyandu.
Dinkes tidak bisa bekerja sendiri dan membutuhkan pihak-pihak tersebut untuk menggerakkan masyarakat agar membawa anak mereka mendapat imunisasi polio baik di posyandu maupun pos pelayanan imunisasi polio.
"Masih ada orangtua yang enggan memberi anaknya imunisasi polio. Entah ada pertimbangan apa atau ada pengalaman sebelumnya sehingga orang tua enggan membawa anaknya mendapat imunisasi polio," ujarnya.
Ia mengatakan rendahnya capaian imunisasi juga terjadi puskesmas pada daerah perkotaan seperti Puskesmas Pasir Putih, Puskesmas Sanggeng dan Puskesmas Wosi. Padahal puskesmas tersebut berada wilayah padat penduduk.
Menurutnya, hal itu terjadi karena kesadaran orang tua untuk memberikan anak imunisasi polio masih rendah. Padahal imunisasi merupakan salah satu hak dasar anak untuk tumbuh sehat.
Imunisasi polio penting untuk dilakukan untuk memutus mata rantai dan mencegah terjadinya infeksi virus polio yang dapat menimbulkan kelumpuhan permanen pada anak.
"Imunisasi polio ini pemberiannya hanya lewat tetes di mulut jadi mudah dan tidak memiliki efek apa-apa pada anak. Pengetahuan ini yang perlu kita sampaikan pada orang tua melalui pihak-pihak lain tadi," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024