Pemerintah Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat, mengembangkan daerah baru untuk mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui program transmigrasi.
Satuan pemukiman (SP) transmigrasi akan dibuka di Werianggi, Distrik Nikiwar. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi menargetkan paling lambat tahun 2021 kawasan baru ini akan terbentuk.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Teluk Wondama, I Wayan Redana di Wasior, Senin, mengungkapkan, pihaknya telah mengantongi izin pelepasan status kawasan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Kementerian Desa dan PDT pun sudah memberi restu tentang pembentukan kawasan transmigrasi tersebut.
“Untuk pelepasan kawasan sudah ada SK-nya dari Kemenhut sudah berikan pelepasan seluas 1.073 hektar diperuntukkan untuk transmigrasi," kata Wayan.
Dia mengatakan masih ada dua dokumen persyaratan yang harus dilengkapi yakni rencana satuan kawasan pemukiman (RSKP) dan HPL (hak pengelolaan lahan). Jika kedua dokumen itu bisa tuntas, tahun ini maka pembukaan SP-2 Werianggi bisa dilakukan tahun depan.
“Saya sedang urus ini tapi untuk tahun depan ini kita masih tanda tanya karena dari sisi pendanaannya belum (ada). Karena untuk urus dua dokumen ini kita baru dapat dananya (APBD) di 2020, “ ujar Wayan.
Disnakertrans membutuhkan dukungan anggaran dari APBD untuk membiayai kegiatan survei guna pembuatan dokumen RSKP dan HPL. Sementara dalam DPA 2019 tidak tersedia anggaran untuk kegiatan tersebut.
“Kalau memang saya dapat dana di 2019 (Perubahan APBD) berarti 2020 jadi. Tapi kalau saya dapat dana di 2020 berarti bisa terbuka di 2021,“ ucapnya lagi.
Sesuai perencanaan pada SP-2 Werianggi akan ditempati 220 kepala keluarga transmigran lokal dengan porsi 70 persen penduduk lokal Papua dan 30 persen non-Papua yang ber-KTP Wondama. Adapun di Werianggi sendiri telah dibuka SP-1 dengan jumlah transmigran sebanyak 150 KK sejak 2014 silam.
“Di Werianggi itu warga lokal semua sudah jadi warga trans (di SP-1). Jadi diharapkan untuk SP-2 ini, masyarakat Wasior dan sekitarnya yang mau mendaftar jadi trans lokal di sana. Karena ini tujuannya untuk bisa meningkatkan kesejahteraan warga lokal,“ ujar Kepala Bidang Pengembangan Kawasan Transmigrasi, Adhar pada kesempatan terpisah.*
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2019
Satuan pemukiman (SP) transmigrasi akan dibuka di Werianggi, Distrik Nikiwar. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi menargetkan paling lambat tahun 2021 kawasan baru ini akan terbentuk.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Teluk Wondama, I Wayan Redana di Wasior, Senin, mengungkapkan, pihaknya telah mengantongi izin pelepasan status kawasan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Kementerian Desa dan PDT pun sudah memberi restu tentang pembentukan kawasan transmigrasi tersebut.
“Untuk pelepasan kawasan sudah ada SK-nya dari Kemenhut sudah berikan pelepasan seluas 1.073 hektar diperuntukkan untuk transmigrasi," kata Wayan.
Dia mengatakan masih ada dua dokumen persyaratan yang harus dilengkapi yakni rencana satuan kawasan pemukiman (RSKP) dan HPL (hak pengelolaan lahan). Jika kedua dokumen itu bisa tuntas, tahun ini maka pembukaan SP-2 Werianggi bisa dilakukan tahun depan.
“Saya sedang urus ini tapi untuk tahun depan ini kita masih tanda tanya karena dari sisi pendanaannya belum (ada). Karena untuk urus dua dokumen ini kita baru dapat dananya (APBD) di 2020, “ ujar Wayan.
Disnakertrans membutuhkan dukungan anggaran dari APBD untuk membiayai kegiatan survei guna pembuatan dokumen RSKP dan HPL. Sementara dalam DPA 2019 tidak tersedia anggaran untuk kegiatan tersebut.
“Kalau memang saya dapat dana di 2019 (Perubahan APBD) berarti 2020 jadi. Tapi kalau saya dapat dana di 2020 berarti bisa terbuka di 2021,“ ucapnya lagi.
Sesuai perencanaan pada SP-2 Werianggi akan ditempati 220 kepala keluarga transmigran lokal dengan porsi 70 persen penduduk lokal Papua dan 30 persen non-Papua yang ber-KTP Wondama. Adapun di Werianggi sendiri telah dibuka SP-1 dengan jumlah transmigran sebanyak 150 KK sejak 2014 silam.
“Di Werianggi itu warga lokal semua sudah jadi warga trans (di SP-1). Jadi diharapkan untuk SP-2 ini, masyarakat Wasior dan sekitarnya yang mau mendaftar jadi trans lokal di sana. Karena ini tujuannya untuk bisa meningkatkan kesejahteraan warga lokal,“ ujar Kepala Bidang Pengembangan Kawasan Transmigrasi, Adhar pada kesempatan terpisah.*
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2019