Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sorong Selatan (Sorsel), Papua Barat Daya, me-launching intervensi pencegahan stunting secara serentak di wilayah itu melalui pendataan.

Sekretaris Daerah (Sekda) Sorsel, Dance Nauw, di Teminabuan, Sabtu, mengatakan selain pendataan intervensi pencegahan stunting di antaranya dengan melakukan penimbangan, pengukuran, dan edukasi bagi ibu hamil dan balita.

"Launching intervensi secara serentak berlangsung di Kampung Haha Distrik Seremuk," kata Dance.

Ia mengatakan kegiatan tersebut dilakukan karena menindaklanjuti surat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) nomor 400.5.3/3161 terkait penanganan stunting.

"Mewakili Pemkab Sorsel tentunya siap mendukung penanganan stunting. Inovasi yang dilakukan melalui imunisasi dasar lengkap dan cakupan persalinan lengkap di Puskesmas Seremuk," kata Dance.

Pemda juga, kata dia, memberikan predikat kepada anak yang mendapat imunisasi dasar lengkap bayi dan balita, dan pemberian dasar makanan untuk menarik peserta Imunisasi.

Dance menegaskan ada kolaborasi lintas sektoral dan program agar menekan angka kematian ibu dan bayi di Sorsel. Pemerintah harus berkontribusi dalam meningkatkan kualitas layanan terhadap kesehatan ibu dan anak.

Berdasarkan data survei Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021, Sorsel berada di 39,4 persen, tahun 2022, berada di 36,7 persen, dan tahun 2023 berada di 31,3 persen.

Sementara survei ril Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM), dari bulan Januari sampai Desember tahun 2021 ada 34 persen, menurun lagi di tahun 2022 yaitu 33 persen dan di tahun 2023 itu berada di 21,4 persen.
 

Pewarta: Paulus Pulo

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024