Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Papua Barat menyebut pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio yang dimulai sejak 27 Mei-8 Juni 2024 telah mencapai 56,9 persen dari target sasaran sebanyak 85.718 anak berusia 0-7 tahun 11 bulan 29 hari.
Pelaksana Tugas Kepala Dinkes Papua Barat dr Feny Mayana Paisey di Manokwari, Sabtu, mengatakan imunisasi polio dibagi empat tahap yaitu tahap pertama 27 Mei-8 Juni 2024, tahap kedua 24 Juni-6 Juli 2024, tahap ketiga 1-11 Agustus 2024, dan tahap keempat 9-22 September 2024.
Upaya sosialisasi dan edukasi yang masif serta penerapan strategi jemput bola berdampak positif terhadap realisasi cakupan imunisasi tahap pertama untuk mencegah penularan virus polio pada anak.
"Masih tersisa 43,1 persen yang harus kami kejar. Saya optimis bisa 100 persen karena masih ada tiga tahapan imunisasi lagi," kata dr Feny.
Imunisasi tersebut, kata dia, memiliki banyak manfaat seperti mencegah kelumpuhan permanen dan kematian akibat polio, serta memutus mata rantai penularan virus polio di seluruh wilayah Papua Barat.
Imunisasi juga merupakan amanat Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 yang menyatakan setiap anak berhak memperoleh pelayanan kesehatan dan jaminan sosial sesuai kebutuhan fisik, mental, spiritual, dan sosial.
"Untuk mencapai kekebalan kelompok (herd immunity), maka vaksinasi polio paling sedikit harus 95 persen. Stok vaksin aman sampai tahap empat," ujar dia.
Pengelola Program Imunisasi Dinas Kesehatan Papua Barat Hendrik Marisan menyebut pelibatan mahasiswa Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Manokwari menjadi percontohan bagi kabupaten lain untuk mengoptimalkan PIN Polio 2024.
Mahasiswa terlebih dahulu diberikan bimbingan teknis tentang cara pemberian imunisasi yang baik dan benar sebelum bertugas pada sejumlah Puskesmas di Manokwari.
"Pelibatan mahasiswa bisa diadopsi kabupaten lain dalam mempercepat pencapaian target masing-masing," ucap Hendrik.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024
Pelaksana Tugas Kepala Dinkes Papua Barat dr Feny Mayana Paisey di Manokwari, Sabtu, mengatakan imunisasi polio dibagi empat tahap yaitu tahap pertama 27 Mei-8 Juni 2024, tahap kedua 24 Juni-6 Juli 2024, tahap ketiga 1-11 Agustus 2024, dan tahap keempat 9-22 September 2024.
Upaya sosialisasi dan edukasi yang masif serta penerapan strategi jemput bola berdampak positif terhadap realisasi cakupan imunisasi tahap pertama untuk mencegah penularan virus polio pada anak.
"Masih tersisa 43,1 persen yang harus kami kejar. Saya optimis bisa 100 persen karena masih ada tiga tahapan imunisasi lagi," kata dr Feny.
Imunisasi tersebut, kata dia, memiliki banyak manfaat seperti mencegah kelumpuhan permanen dan kematian akibat polio, serta memutus mata rantai penularan virus polio di seluruh wilayah Papua Barat.
Imunisasi juga merupakan amanat Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 yang menyatakan setiap anak berhak memperoleh pelayanan kesehatan dan jaminan sosial sesuai kebutuhan fisik, mental, spiritual, dan sosial.
"Untuk mencapai kekebalan kelompok (herd immunity), maka vaksinasi polio paling sedikit harus 95 persen. Stok vaksin aman sampai tahap empat," ujar dia.
Pengelola Program Imunisasi Dinas Kesehatan Papua Barat Hendrik Marisan menyebut pelibatan mahasiswa Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Manokwari menjadi percontohan bagi kabupaten lain untuk mengoptimalkan PIN Polio 2024.
Mahasiswa terlebih dahulu diberikan bimbingan teknis tentang cara pemberian imunisasi yang baik dan benar sebelum bertugas pada sejumlah Puskesmas di Manokwari.
"Pelibatan mahasiswa bisa diadopsi kabupaten lain dalam mempercepat pencapaian target masing-masing," ucap Hendrik.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024