Bupati Manokwari, Papua Barat, Hermus Indou menyatakan keberadaan organisasi berbasis kultural atau kerukunan penting bagi akselerasi pembangunan di daerah itu.
"Organisasi kultural berperan melakukan pembinaan pada anggotanya. Kalau sudah begitu tentu pemerintah akan sangat terbantu dan tidak perlu banyak bekerja untuk pembinaan warganya," kata Hermus saat menghadiri pelantikan pengurus Kerukunan Keluarga Sulawesi Tenggara (KKST) di Manokwari, Minggu.
Ia mengatakan, Kabupaten Manokwari yang sudah berumur 125 tahun dan sebagai pusat peradaban di Tanah Papua merupakan daerah yang sangat majemuk.
Kabupaten Manokwari dihuni masyarakat dari berbagai latar belakang suku, ras, agama, adat dan budaya. Keberagaman dan masyarakat yang majemuk telah menjadi identitas daerah tersebut.
Ia menjelaskan, pemerintah berkewajiban untuk mengelola keberagaman tersebut sebagai sumber kekayaan dan transformasi pembangunan. Untuk itulah dibutuhkan peran organisasi kultural atau kerukunan agar warga dari masing-masing suku bisa lebih tertib.
"Organisasi kultural atau kerukunan harus memiliki program kerja yang kreatif untuk berpartisipasi aktif dalam akselerasi program pembangunan di Kabupaten Manokwari," ujarnya.
Ia mengatakan, Pemkab Manokwari akan merumuskan formula agar bisa memberikan apresiasi kepada organisasi kultural maupun kerukunan yang efektif menjalankan fungsi organisasinya dengan baik dalam membina seluruh warganya.
Dengan langkah itu diharapkan ada kompetisi dalam program dan kegiatan pembinaan warga antarorganisasi kultural di Kabupaten Manokwari.
"Setelah ada pengurus sah maka aktivitas apapun diperbolehkan sepanjang tidak bertentangan dengan ideologi negara. Kabupaten Manokwari adalah rumah besar kita semua di sini," ujarnya.
Hermus juga mengajak organisasi kultural untuk saling menjaga silaturahim dan membangun kebersamaan dengan sesama organisasi kultural atau kerukunan baik dari suku nusantara maupun suku di Papua.
"Membangun bukan hanya tugas pemerintah, tapi adalah tugas kita semua. Mari kita berpartisipasi bersama-sama untuk membangun Kabupaten Manokwari," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024
"Organisasi kultural berperan melakukan pembinaan pada anggotanya. Kalau sudah begitu tentu pemerintah akan sangat terbantu dan tidak perlu banyak bekerja untuk pembinaan warganya," kata Hermus saat menghadiri pelantikan pengurus Kerukunan Keluarga Sulawesi Tenggara (KKST) di Manokwari, Minggu.
Ia mengatakan, Kabupaten Manokwari yang sudah berumur 125 tahun dan sebagai pusat peradaban di Tanah Papua merupakan daerah yang sangat majemuk.
Kabupaten Manokwari dihuni masyarakat dari berbagai latar belakang suku, ras, agama, adat dan budaya. Keberagaman dan masyarakat yang majemuk telah menjadi identitas daerah tersebut.
Ia menjelaskan, pemerintah berkewajiban untuk mengelola keberagaman tersebut sebagai sumber kekayaan dan transformasi pembangunan. Untuk itulah dibutuhkan peran organisasi kultural atau kerukunan agar warga dari masing-masing suku bisa lebih tertib.
"Organisasi kultural atau kerukunan harus memiliki program kerja yang kreatif untuk berpartisipasi aktif dalam akselerasi program pembangunan di Kabupaten Manokwari," ujarnya.
Ia mengatakan, Pemkab Manokwari akan merumuskan formula agar bisa memberikan apresiasi kepada organisasi kultural maupun kerukunan yang efektif menjalankan fungsi organisasinya dengan baik dalam membina seluruh warganya.
Dengan langkah itu diharapkan ada kompetisi dalam program dan kegiatan pembinaan warga antarorganisasi kultural di Kabupaten Manokwari.
"Setelah ada pengurus sah maka aktivitas apapun diperbolehkan sepanjang tidak bertentangan dengan ideologi negara. Kabupaten Manokwari adalah rumah besar kita semua di sini," ujarnya.
Hermus juga mengajak organisasi kultural untuk saling menjaga silaturahim dan membangun kebersamaan dengan sesama organisasi kultural atau kerukunan baik dari suku nusantara maupun suku di Papua.
"Membangun bukan hanya tugas pemerintah, tapi adalah tugas kita semua. Mari kita berpartisipasi bersama-sama untuk membangun Kabupaten Manokwari," katanya.
Editor : Evarianus Supar
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024