Bupati Teluk Wondama Hendrik Syake Mambor mengatakan pendekatan akses layanan pendidikan menjadi salah satu strategi untuk memperbaiki mutu dan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Pembangunan infrastruktur sekolah dasar hingga sekolah menengah atas pada kawasan pesisir dan kepulauan akan memudahkan generasi muda Papua mengakses layanan tersebut.
"Pemerintah daerah mendekatkan layanan sekolah supaya orang tua tidak terbebani dengan tambahan biaya transportasi," kata Hendrik usai upacara Hari Pendidikan Nasional di Teluk Wondama, Papua Barat, Kamis.
Menurut dia pemerintah kabupaten melalui Dinas Pendidikan telah membangun beberapa gedung sekolah baru untuk jenjang SMP maupun SMA yang dilengkapi dengan fasilitas pendukung.
Pembangunan sarana prasarana pendidikan tersebut lebih difokuskan pada kawasan distrik atau kecamatan yang jauh dari wilayah perkotaan, sehingga masyarakat tidak kesulitan.
"Sekarang sudah ada lima SMA dan tahun ini akan dibangun satu SMA di Distrik Rumberpon dan Windesi. Pemerintah terus berupaya supaya setiap kecamatan ada sekolah," jelas dia.
Khusus daerah kepulauan, kata dia, pemerintah daerah tidak hanya membangun sekolah tetapi membuka akses layanan transportasi darat yang menghubungkan seluruh kampung.
Konektivitas antar-kampung tersebut berdampak positif terhadap peningkatan perekonomian masyarakat kepulauan sekaligus memudahkan akses layanan pendidikan.
"Saat ini jalan darat yang telah dibuka di wilayah kepulauan adalah jalan lingkar Pulau Roswar dan jalan lingkar Pulau Roon. Kalau ada jalan darat, anak-anak ke sekolah bisa pakai sepeda," ucap Hendrik.
Upacara Hardiknas di Teluk Wondama diikuti seluruh siswa mulai dari jenjang Paud, SD, SMP, SMA, guru-guru dan sejumlah aparatur sipil negara pada lingkup pemerintah kabupaten setempat.
Upacara Hardiknas juga dimeriahkan dengan atraksi marching band dari grup Marching Band Tabura SMA Negeri 01 Wondama. Turut hadir, Ketua DPRD Teluk Wondama Herman Sawasemariay, Sekda Teluk Wondama Aser Waroi, dan Ketua Tim Penggerak PKK Sri Maryanti Mendila Mambor.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024
Pembangunan infrastruktur sekolah dasar hingga sekolah menengah atas pada kawasan pesisir dan kepulauan akan memudahkan generasi muda Papua mengakses layanan tersebut.
"Pemerintah daerah mendekatkan layanan sekolah supaya orang tua tidak terbebani dengan tambahan biaya transportasi," kata Hendrik usai upacara Hari Pendidikan Nasional di Teluk Wondama, Papua Barat, Kamis.
Menurut dia pemerintah kabupaten melalui Dinas Pendidikan telah membangun beberapa gedung sekolah baru untuk jenjang SMP maupun SMA yang dilengkapi dengan fasilitas pendukung.
Pembangunan sarana prasarana pendidikan tersebut lebih difokuskan pada kawasan distrik atau kecamatan yang jauh dari wilayah perkotaan, sehingga masyarakat tidak kesulitan.
"Sekarang sudah ada lima SMA dan tahun ini akan dibangun satu SMA di Distrik Rumberpon dan Windesi. Pemerintah terus berupaya supaya setiap kecamatan ada sekolah," jelas dia.
Khusus daerah kepulauan, kata dia, pemerintah daerah tidak hanya membangun sekolah tetapi membuka akses layanan transportasi darat yang menghubungkan seluruh kampung.
Konektivitas antar-kampung tersebut berdampak positif terhadap peningkatan perekonomian masyarakat kepulauan sekaligus memudahkan akses layanan pendidikan.
"Saat ini jalan darat yang telah dibuka di wilayah kepulauan adalah jalan lingkar Pulau Roswar dan jalan lingkar Pulau Roon. Kalau ada jalan darat, anak-anak ke sekolah bisa pakai sepeda," ucap Hendrik.
Upacara Hardiknas di Teluk Wondama diikuti seluruh siswa mulai dari jenjang Paud, SD, SMP, SMA, guru-guru dan sejumlah aparatur sipil negara pada lingkup pemerintah kabupaten setempat.
Upacara Hardiknas juga dimeriahkan dengan atraksi marching band dari grup Marching Band Tabura SMA Negeri 01 Wondama. Turut hadir, Ketua DPRD Teluk Wondama Herman Sawasemariay, Sekda Teluk Wondama Aser Waroi, dan Ketua Tim Penggerak PKK Sri Maryanti Mendila Mambor.
Editor : Evarianus Supar
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024