Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHBun) Provinsi Papua Barat mengusulkan penambahan alat dan mesin pertanian (alsintan) guna menunjang keberhasilan program ketahanan pangan tahun 2024.
"Tahun 2024 ini kami dari dinas sudah usulkan, supaya bisa menunjang pencapaian ketahanan," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas TPHBun Papua Barat Agustinus Warbaal di Manokwari, Rabu.
Dia menjelaskan usulan penambahan alsintan untuk enam kabupaten meliputi 50 unit pompa air, 25 unit traktor roda dua, 25 unit traktor roda empat, dan pompa irigasi 25 unit.
Kabupaten yang nantinya mendapatkan penambahan alsintan tersebut yaitu Kabupaten Manokwari, Manokwari Selatan, Teluk Bintuni, Teluk Wondama, Kaimana, dan Fakfak.
"Setiap kabupaten dapat penambahan alsintan yang sama," jelas Agustinus.
Pihaknya juga telah mengajukan penambahan anggaran yang diakomodasi melalui perubahan APBD Papua Barat untuk pelaksanaan program mengantisipasi perubahan iklim akibat badai El Nino.
Kesiapan anggaran tersebut tidak hanya dilakukan pada level pemerintah provinsi melainkan seluruh pemerintah kabupaten, sehingga perubahan iklim tidak memberikan efek yang luas.
"Pemerintah harus siap menghadapi potensi kekeringan yang bakal terjadi akibat perubahan cuaca," ucap Agustinus.
Dia mengapresiasi komitmen TNI Angkatan Darat melalui Komando Daerah Militer (Kodam) XVIII/Kasuari yang merealisasikan pemasangan jaringan pipa air untuk mendukung penambahan luas areal persawahan di Manokwari.
Personel Bintara Pembina Desa (Babinsa) Kodim 1801/Manokwari juga bakal terlibat memberikan pendampingan bagi kelompok tani, sehingga penambahan 32 hektare lahan persawahan yang baru dapat tercapai sesuai ekspektasi.
"Pemerintah daerah berharap tidak hanya TNI, tapi kementerian/lembaga lainnya juga turut berpartisipasi," ucap dia.
Panglima Kodam XVIII/Kasuari Mayor Jenderal TNI Ilyas Alamsyah mengatakan pelaksanaan program nasional pipanisasi merupakan tindak lanjut dari kerja sama antara TNI Angkatan Darat dengan Kementerian Pertanian (Kementan) dalam mengatasi masalah irigasi.
Penyambungan jaringan pipa air sepanjang 300 meter dilakukan oleh personel Kodim 1801/Manokwari selama satu bulan yang dipusatkan di Kampung Desay, Distrik Prafi.
"Aliran air dari irigasi tersier disambungkan ke jaringan pipa supaya bisa menjangkau semua areal," kata Pangdam.
Menurut dia pelaksanaan program pipanisasi diawali dengan pengecekan kesiapan dari kelompok tani (poktan) setempat untuk melaksanakan penambahan luas areal penanaman padi sawah.
Selain Kabupaten Manokwari, kata dia, program serupa juga nantinya diterapkan di Kabupaten Manokwari Selatan yang dinilai berpotensi menjadi lumbung padi untuk Provinsi Papua Barat.
Keberhasilan program tersebut harus didukung dengan kesiapan sumber daya kelompok tani, alat dan mesin pertanian, serta pemerintah daerah baik kabupaten maupun provinsi melalui dinas terkait.
"Kami kerjakan (pipanisasi) dulu yang di Manokwari, setelah itu dilanjutkan ke Manokwari Selatan," ucap Pangdam.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024
"Tahun 2024 ini kami dari dinas sudah usulkan, supaya bisa menunjang pencapaian ketahanan," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas TPHBun Papua Barat Agustinus Warbaal di Manokwari, Rabu.
Dia menjelaskan usulan penambahan alsintan untuk enam kabupaten meliputi 50 unit pompa air, 25 unit traktor roda dua, 25 unit traktor roda empat, dan pompa irigasi 25 unit.
Kabupaten yang nantinya mendapatkan penambahan alsintan tersebut yaitu Kabupaten Manokwari, Manokwari Selatan, Teluk Bintuni, Teluk Wondama, Kaimana, dan Fakfak.
"Setiap kabupaten dapat penambahan alsintan yang sama," jelas Agustinus.
Pihaknya juga telah mengajukan penambahan anggaran yang diakomodasi melalui perubahan APBD Papua Barat untuk pelaksanaan program mengantisipasi perubahan iklim akibat badai El Nino.
Kesiapan anggaran tersebut tidak hanya dilakukan pada level pemerintah provinsi melainkan seluruh pemerintah kabupaten, sehingga perubahan iklim tidak memberikan efek yang luas.
"Pemerintah harus siap menghadapi potensi kekeringan yang bakal terjadi akibat perubahan cuaca," ucap Agustinus.
Dia mengapresiasi komitmen TNI Angkatan Darat melalui Komando Daerah Militer (Kodam) XVIII/Kasuari yang merealisasikan pemasangan jaringan pipa air untuk mendukung penambahan luas areal persawahan di Manokwari.
Personel Bintara Pembina Desa (Babinsa) Kodim 1801/Manokwari juga bakal terlibat memberikan pendampingan bagi kelompok tani, sehingga penambahan 32 hektare lahan persawahan yang baru dapat tercapai sesuai ekspektasi.
"Pemerintah daerah berharap tidak hanya TNI, tapi kementerian/lembaga lainnya juga turut berpartisipasi," ucap dia.
Panglima Kodam XVIII/Kasuari Mayor Jenderal TNI Ilyas Alamsyah mengatakan pelaksanaan program nasional pipanisasi merupakan tindak lanjut dari kerja sama antara TNI Angkatan Darat dengan Kementerian Pertanian (Kementan) dalam mengatasi masalah irigasi.
Penyambungan jaringan pipa air sepanjang 300 meter dilakukan oleh personel Kodim 1801/Manokwari selama satu bulan yang dipusatkan di Kampung Desay, Distrik Prafi.
"Aliran air dari irigasi tersier disambungkan ke jaringan pipa supaya bisa menjangkau semua areal," kata Pangdam.
Menurut dia pelaksanaan program pipanisasi diawali dengan pengecekan kesiapan dari kelompok tani (poktan) setempat untuk melaksanakan penambahan luas areal penanaman padi sawah.
Selain Kabupaten Manokwari, kata dia, program serupa juga nantinya diterapkan di Kabupaten Manokwari Selatan yang dinilai berpotensi menjadi lumbung padi untuk Provinsi Papua Barat.
Keberhasilan program tersebut harus didukung dengan kesiapan sumber daya kelompok tani, alat dan mesin pertanian, serta pemerintah daerah baik kabupaten maupun provinsi melalui dinas terkait.
"Kami kerjakan (pipanisasi) dulu yang di Manokwari, setelah itu dilanjutkan ke Manokwari Selatan," ucap Pangdam.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024